Chapter Fourteen Selena pov "Turunin enggak ... dasar pervert!!!" kataku sambil memukul d**a bidangnya yang shirtless saudara jadi kulit bertemu kulit, gelenyar aneh kurasakan rasanya ini sangat pas tapi juga sangat salah. Ahhh mallu, aku pun langsung menyambar selimut yang ada dikasur begitu dia menurunkanku. "Kenapa tuan Masuk bathroom padahal tuan Tahu kalau saya sedang mandi, dasar m***m, “teriakku marah karena beraninya dia masuk ke kamar mandi padahal dia kan tahu kalau aku lagi mandi, apalagi yang si m***m ini pikirkan kalau bukan hal yang menjijikkan, pikirku sinis. " Hei, jangan salahkan saya dong kamu di dalam sana sudah lebih dari sejam saya pikir kamu pingsan, apalagi tadi saya panggil kamunya diam saja, saya gedor-gedor pintunya kamu enggak merespon, makanya saya dobrak