Jauh dari keramaian yang berlangsung di dalam istana saat ini. Terlepas apa pun yang terjadi di luar kamar peristirahatan Ibu Suri. Bagi Putri Irene waktu yang mengalir di dalam kamar itu seakan berhenti. Ia tidak beranjak dari sisi ibunda yang terlelap. Keluarga kerajaan mencemaskan kondisi Ibu Ratu Elenna apakah ia cukup kuat menghadiri acara Pangeran Zeal malam nanti meski untuk sekejap. Karena tamu undangan pasti akan tetap bertanya, mencari keberadaan Ratu Agung Elenna. “Ibunda terbangun karena aku? Maaf..” Saat Putri Irene bergerak mendekat untuk mengatur ulang posisi pembaringan, ibunda membuka mata. Wajah dan suara yang dikenalinya, seketika membuat ibu suri merasa damai. “Tidak... Aku sudah tidur terlalu lama bukan?” Putri Irene tersenyum. “Bunda bisa istirahat lagi, aku akan