Bangkrut!

1618 Kata

42 Jantungku berdegup lebih kencang dari biasanya. Cucuran keringat turun dari kepala sampai punggung. Tenggorokan terasa kering hingga aku harus berulang kali meminum air mineral kemasan. Entah sudah berapa banyak tisu yang dihabiskan Aleea untuk mengusap keringat di wajahku, setelahnya dia mengulaskan senyuman yang membuatku terharu atas perhatiannya. Ijan dan Mas Fa yang mendampingiku di belakang panggung, berulang kali menepuk-nepuk pundak ataupun punggung. Aku tahu itu adalah cara mereka memberikan dukungan karena saat ini aku sangat tegang. Kala Mas Benigno memberi kode dengan tangan, aku berdiri dari kursi tinggi dan mengatur napas terlebih dahulu sebelum mengayunkan tungkai menuju panggung. Aku menyunggingkan senyuman pada para penonton sebagai salam perkenalan, kemudian bersi

Baca dengan App

Unduh dengan memindai kode QR untuk membaca banyak cerita gratis dan buku yang diperbarui setiap hari

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN