Rizal membuang pandangan saat Tiara menarik celananya hingga ke lutut. Tampaklah bekas luka jahitan memanjang di sebelah kaki kirinya. Sementara kaki kanannya begitu mulus dan bersih. Wajah Rizal sedikit merona karena menahan malu. Biasanya pasien yang ditemui setiap hari adalah para lansia atau anak-anak. Ada juga wanita muda tetapi tak semenarik Tiara. "Dulu waktu operasi sama Dokter Fauzan, ya?" tanya lelaki itu. "Benar, Dokter. Cuma katanya jadwal Dokter Fauzan besok. Jadi saya periksa sama siapa aja boleh asal sakitnya hilang," jelas Tiara. "Apa masih nyeri?" "Kalau malam nyeri, Dokter. Mungkin cuaca dingin. Ini juga saya sudah masuk kerja." Tiara tersenyum senang. Entah kenapa dia ingin menggoda Rizal. Biasanya juga dia kalem, tidak ganjen pada laki-laki. Walau dia hanya kar
Unduh dengan memindai kode QR untuk membaca banyak cerita gratis dan buku yang diperbarui setiap hari