Bradd menghentikan usapan, saat telinganya mendengar suara erangan Jenny. 'Ya Tuhan, ini harus dihentikan. Meski tubuhku merespon, tapi hatiku belum bisa menerima ini. Jenny bagiku, adalah putriku, yang harus aku jaga, bukan istri yang pantas untuk aku tiduri.' Bradd membopong tubuh Jenny, Jenny menyembunyikan wajah dilekukan leher Bradd. Bradd membaringkan tubuh Jenny di atas tempat tidur. Lalu dipungut selimut dari lantai, ia tutupkan ke atas tubuh Jenny. Bradd duduk di tepi ranjang, ia bisa melihat sorot kecewa dalam mata Jenny. Bradd menggenggam jemari Jenny, lalu ia kecup dengan lembut. "Tidurlah, Jenny, Daddy tidak akan kemana-mana." "Janji ya, Daddy." "Iya, Sayang, tidur ya." Bradd bangkit dari duduknya, diambil laptot dari atas ranjang Jenny. Ia letakan di atas meja. Lalu