Bab satu(2)

1430 Kata
Madeline Rogers adalah teman masa kecil Lidia Stanton, saudara perempuan Lucas. Dia tumbuh bersama saudara-saudara Stanton dan otomatis bergabung di lingkaran mereka. Karena itu Lucas memberinya pekerjaan sebagai sekretaris laki-laki itu, tetapi Sarah sadar betul bahwa hubungan mereka jauh lebih dekat. Madeline tidak pernah menyia-nyiakan satu hari pun untuk memberitahu Sarah betapa hebat Lucas memperlakukannya atau berapa kali laki-laki itu membuatnya terpuaskan di setiap pertemuan terlarang mereka. Sarah sudah lama berhenti membaca SMS, tetapi SMS itu datang setiap pagi seperti jarum jam. Dan pesan Madeline bukanlah satu-satunya pesan yang Sarah terima. Ponselnya berbunyi dua kali lagi setelah itu. Kali ini itu adalah pesan dari Lidia dan ibu perempuan itu, Patricia. Sarah juga tidak membacanya. Mereka selalu sama. Pesan dari Lidia selalu berisi pertanyaan mengapa sampai saat ini Sarah masih menjadi penghalang untuk cinta dan kebahagiaan Lucas dan Madeline. Pada saat yang sama Patricia juga akan bertanya mengapa Sarah tidak bunuh diri saja, mengingat betapa mudahnya melakukan itu dengan menggunakan berbagai barang rumah tangga. Yang paling Sarah ingat adalah ketika Patricia menyarankan untuk menggunakan set pisau dapur yang dihadiahkan wanita itu padanya sebagai hadiah pernikahan. Pesan-pesan mereka masih bisa diabaikan oleh Sara. Namun agak sulit jika dia harus bertemu langsung dengan mereka. Syukurlah momen-momen bertemu itu hanya terjadi sedikit dan jarang sekali terjadi. Satu-satunya momen Sarah harus bertemu dengan mereka adalah pada hari libur di perkebunan Stanton. Setidaknya di sana, kehadiran Alice meredam kelakuan mereka karena tidak ada yang berani membuat marah ibu pemimpin Stanton yang selalu bersahabat dengan Sarah. Meskipun Sarah tidak lebih dari sekadar gangguan bagi Lucas, Sarah jelas merupakan kesayangan Alice. Tapi Alice tidak selalu bisa berada di sisinya, dan Lucas juga tidak pernah membelanya. Setelah mengenakan jeans dan sweter, Sarah menuju ke dapur. Di sana dia mengisi ketel dengan air dan menaruhnya di atas kompor hingga mendidih. Ketika dia pertama kali pindah ke vila ini, ada seorang pembantu rumah tangga di sini, tapi Sarah bosan dengan tatapan kasihan wanita itu padanya dan akhirnya memecatnya dengan uang pesangon yang besar dan referensi yang bagus. Kadang-kadang Sarah merindukan kehadiran seseorang untuk diajak bicara, tapi rumahnya cukup kecil untuk dia urus sendiri, terutama mengingat dia hanya menggunakan tiga kamar dan membiarkan sisanya terkunci. Ketika ketel berbunyi, Sarah mengambilnya dari kompor dan menuang secangkir teh untuk dirinya sendiri. Setelah beberapa pertimbangan, dia memilih teh apa untuk diminumnya hari itu dan berjalan menuju ke meja. Sarah membuka laptop, dia menyesap tehnya sambil menunggu laptop menyala. Setelah laptopnya menyala, Sarah membuka file terbarunya dan membaca di bagian terakhir yang sebelumnya dia tinggalkan. * * * Aku terbangun karena aroma musk dan Old Spice yang menyambut indera penciumanku. Sambil membuka mata, aku menatap wajah pria yang telah mencuri hatiku. Cahaya pukul lima pagi melembutkan rahangnya yang seolah terpahat dan rambut cokelat bergelombangnya tergerai menawan di dahinya. Tanganku ingin sekali menyentuh itu, tapi aku tidak ingin membangunkannya. Diam-diam aku turun dari tempat tidur sambil menutupi tubuh tanpa busanaku dengan kemejanya sebelum keluar dari kamar tidur. Setelah bertahun-tahun ketika aku mulai menerima status perawan tuaku, kisah cinta ini hadir dengan tidak terduga. Namun ada sesuatu yang menarik pada pria ini. Dia memikatku tidak seperti yang lain dan jelas dia merasakan hal yang sama terhadapku, dilihat dari tatapannya yang selalu mengikutiku. Faktanya, dia hampir menyerah untuk kami selama pertemuan kami di sarang penjudi bawah tanah, tapi untunglah dia sama baiknya dalam pertarungan seperti saat dia di tempat tidur. Tubuhku menggigil hanya dengan memikirkan sentuhan dan ciumannya yang berkepanjangan. Sambil menggelengkan kepala, aku pergi ke dapur untuk menyiapkan teko teh yang biasa kulakukan di pagi hari, menyalakan televisi untuk mengalihkan pikiran memalukanku. Saat aku duduk di sofa, aku menyesap teh kamomil dan menonton berita. “…Dalam berita lain Pangeran Edward mengumumkan pertunangannya yang telah lama ditunggu-tunggu dengan Putri Margaret. Pasangan tampan itu menyambut para tamu di istana kerajaan Selasa lalu untuk mengonfirmasi pernikahan mereka yang akan tertunda…” Cangkir teh terlepas dari tanganku dan pecah ke lantai saat aku menatap gambar di layar. Itu adalah Edward…Ed-ku…Mataku tidak salah lihat. Ed-ku adalah seorang Pangeran…dan dia kini bertunangan. Bagaimana mungkin? Mengapa intuisiku bisa salah? Bagaimana dia bisa memanfaatkanku seperti ini? Dan apa ini? Beberapa hubungan asmara terakhir sebelum hari pertunangannya? Tenangkan dirimu, Rosemary. Itu pasti sebuah kesalahan. Benar kan? Meskipun aku berusaha menenangkan diri dari kenyataan yang ada di depan mataku, tidak ada yang bisa menyangkalnya. Pangeran Tampanku adalah Pangeran yang sebenarnya… juga milik orang lain. Jadi, apa yang harus aku lakukan? * * * Sarah bersandar di kursinya sambil membaca pertanyaan itu. Ya, lalu apa yang harus dia lakukan? Sejak Sarah masih muda, dia memiliki dua minat dalam hidup: berburu barang antik bersama ibunya dan juga menulis. Sepanjang masa kecilnya dia selalu memiliki buku catatan yang siap diisi kapan pun dia mendapat inspirasi. Sarah sekarang tidak dapat menentukan kapan tepatnya Rosemary Thomas terbentuk, tetapi dia ingat menulis petualangan demi petualangan yang perlahan menyempurnakan tokoh utama wanitanya. Rosemary telah melalui beberapa inkarnasi: seorang putri peri, seorang kapten kapal bajak laut, bahkan seorang cyborg dalam satu perjalanan yang aneh sebelum Sarah memasukkannya ke dalam media psikis, pembaca kartu tarot, dan penyelidik seperti sekarang ini. Pembaca senang dengan pencarian kebenaran dan keadilan yang dilakukan Rosemary saat ini yang mencakup enam buku. Ketika Sarah masih muda, ibunya memberinya nasihat ini: tulislah apa yang kamu ketahui, sehingga untuk menjadikan petualangan Rosemary serealistis mungkin, Sarah telah mengambil kelas memasak Perancis, magang dengan seorang fotografer terkenal, berkompetisi dalam rodeo, terjun payung, panjat tebing, menyelam scuba dan menjelajahi lokasi eksotis dari gurun Sahara, Paris, hingga Kepulauan Virgin. Tentu saja keluarganya tidak mengetahui apa pun tentang hal itu. Sementara ayah dan saudara laki-lakinya sibuk dengan diri mereka sendiri karena chip komputer, Sarah sebagian besar tidak diawasi setelah kehilangan ibunya karena kanker. Ketika ayahnya menjadi sukses, Sarah dan saudara laki-lakinya dipindahkan ke sekolah baru yang eksklusif. Teman-teman sekelasnya, bagaimanapun, berpendapat bahwa mereka sama sekali tidak menyambut orang kaya baru. Di sekolah lamanya Sarah selalu mendapat ejekan karena menjadi seorang kutu buku. Di sekolah barunya dia juga mendapat intimidasi karena tidak dibesarkan dalam hak istimewa orang kaya dan elit. Hanya ada satu orang yang menunjukkan ketertarikan padanya dan itu adalah Ruth Clark. Putri seorang editor dan penerbit, Ruth berbagi hobi dan kecintaan Sarah pada buku dan bersikeras membaca setiap petualangan Rosemary. Persahabatan mereka berlangsung setelah SMA dan masuk perguruan tinggi di mana atas desakan Ruth dia menyerahkan cerita Rosemary terbaru kepada ayahnya. Yang mengejutkan Sarah, ayah Ruth sangat senang dengan cerita tersebut dan membuat kontrak untuk menerbitkannya. Tidak ingin mengundang cemoohan atau kemarahan keluarganya, satu-satunya syarat Sarah adalah menerbitkannya dengan nama samaran dan tetap anonim. Ruth dan ayahnya kecewa karena penampilan penulis adalah tulang punggung kampanye buku apa pun. Sarah mengaku tetap bisa tampil tanpa memperlihatkan wajahnya dan mengenakan wig. Ide ini sangat menggelitik bagi Ruth dan bersama-sama mereka menciptakan kepribadiannya. Karena ceritanya ditulis dari sudut pandang orang pertama, Sarah memilih nama samaran Rosemary Thomas dan membuat penampilannya sebisa mungkin meniru karakter tersebut. Rosemary memiliki rambut hitam sehingga Sarah dan Ruth membeli wig yang cocok untuk menutupi rambut pirang gelap Sarah. Untuk menyembunyikan wajahnya mereka menemukan kacamata hitam dengan lensa melingkar lebar. Selama tur buku dia mengenakan lipstik merah cerah dan berbagai macam pakaian eklektik yang semuanya dapat ditemukan di toko barang bekas dan toko loak. Ruth sering berkata ketika Sarah sedang bermain karakter bahkan dia sendiri kesulitan mengenalinya. Dengan penampilan yang lengkap dan kontrak yang ditandatangani, Sarah dapat menikmati hasil kerja kerasnya tetapi juga mengamati dari luar dengan aman karena mengetahui bahwa hanya tiga orang di planet ini yang mengetahui kebenaran penyamarannya tersebut. Namun Sarah pun tidak menyadari betapa populernya Rosemary. Buku pertama The Foxglove Files melonjak ke nomor satu best seller dan semua orang menuntut lebih banyak lagi. Buku pertamanya berlangsung di sebuah sekolah menengah di New York dan tidak hanya memanfaatkan pengalaman sekolah menengahnya sebagai siswa tetapi juga saat dia menjadi guru siswa. Untuk tamasya Rosemary berikutnya, Sarah menginginkan sesuatu yang lebih eksotis. Dengan enam digit di rekening banknya dari cek royalti, Sarah memutuskan untuk pergi ke Paris menjelajahi kota dan mengambil kelas masakan Prancis, bekerja di toko roti sebelum berteman dengan seorang fotografer terkenal yang mengajarinya dasar-dasar fotografi. Semua penelitiannya akhirnya menginspirasi The Manchineal Scheme. Dan begitulah dimulainya, petualangannya menjadi bahan bakar bagi Rosemary. Terkadang sulit untuk memisahkan realitas Sarah dari karakternya. Mungkin itu sebabnya ketika para penggemar menanyakan perihal cinta, Sarah menjawab dengan kisah cinta Edward dan Rosemary yang hancur. Tapi apakah itu harus terjadi? Bahkan jika dalam kisah cintanya Sarah tidak mendapatkan akhir yang bahagia, mungkin Rosemary masih bisa? Di manakah batas antara fantasi dan kenyataan berakhir? Sarah masih belum punya jawaban. Tapi dia terus menulis dengan harapan suatu hari nanti dia akan menemukannya.
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN