Bab 5

1277 Kata
Justin membawa Zack menuju ke ruangannya. Sepanjang perjalanan, para karyawan saling beergosip ria. Mereka mngira kalau pria yang bersama dengan atasananya ada seorang pembisnis yang menyamar. Melihat pakaian yang dikenakan oleh Zack, seolah berada di rumah bukan kantor. Besar kemungkinan dia memang sengaja datang dengan kostum seperti itu. Begitu masuk ruangan, Justin duduk sambil menghela nafas cukup kasar. “Jadi, sekarang namamu adalah Zack.” Justin memastikan identitas dari Naga Ares. “Kata gadis itu namaku adalah Zack. Dan juga aku mempunyai ini.” Zack menunjukkan kartu identiasnya kepada Justin. “Aku akan memanggilmu ‘Zack’ sesuai dengan nama tubuh yang kau tempati.” Justin menatap lekat ke arah Zack yang lemah. Tubuh manusia itu pernah mati sekali, makanya terlihat lemah seperti tak bisa menampung jiwa naga. “Kau teralu lemah untuk kembali ke Planet Aques. Aku tak bisa membantu,” ucap Justin mengawali pembicaraan mereka. “Empat bola kehidupan tersebar di bumi. Dan setelah aku mendapatkan mereka, aku akan kembali kuat seperti dulu.” Zack berusaha meyakinkan Justin agar mau membantunya. “Kau satu-satunya raja yang melakukan perjanjian denganku, Jus.” “Apakah kau ingat? Tiga kekuatanmu hilang sebelum berperang.” Justin kembali mengingatkan kejadian pemberontakan Amerta. “Itu karena aku percaya dengan Amerta. Aku menyesali hal tersebut, Justin.” Zack duduk dengan wajah frustasinya. “Aku menolak. Aku lebih senang tinggal di sini dari pada di Planet itu.” Justin melirik sekilas ke arah Zack lalu tersenyum dengan sangat tipis. Dan aku juga harus mendiskusikannya dengan steve.” “Apakah kau snagat menyukai bumi dari pad atanah kelahiranmu sendiri, Jus?” Zack menatap sengit ke arah Justin yang terlihat sangat cuek. “Kau marah!” tanya Justin memastikan. “Aku tak tahu,” jawab Zack terus terang. Justin menghela nafas panjang. “Pulanglah ke rumahmu. Aku akan menghubungimu nanti.” Zack tidak bergeming, masih diam di tempat. “Bagaimanpun kau harus setuju denganku.” “Aku belum mengambil keputusan kalau Steven tak ada di sini. Sopir akan mengantarmu pulang.” Justin memencet telepon yang ada di atas meja. “Bawa sopir kemari. Suruh dia mengantar seseorang.” “Sepertinya, kau tidak tertarik sama sekali untuk kembali,” kata Zack dengan lirih. “Aku hanya menikmati hidup damai di bumi, Zack.” Entah perasaan apa yang bertumpu dihati Zack, dia sendiri bingung mendeskripsikannya. Antara kecewa dan sakit hati, pria itu tak tahu sama sekali. Tidka lama kemudian, sopir yang diminta masuk ke dalam ruangan. Zack pergi meskipun enggan, tapi dia tetap berjalan keluar ruangan. Setelah pria itu pergi, Justin memijat kepalanya yang sakit sedari tadi. “Apa yang harus aku lakukan untuk memunculkan emosi dari naga itu?” Seorang naga juga merupakan hewan. Jadi mereka tak punya perasaan sedikitpun. Jika Ares berada di tubuh manusia, maka untuk membangkitkan kekuatannya harus menggunakan empat emosi. “Aku harus menghubungi Steve untuk menyelesaikan masalah ini.” Manusia Planet Aques bisa mendapatkan kekuatan melalui emosi. Tapi, emosi dominan saja yang bisa membangkitkan kekuatan elemen. Dan untuk seekor naga, pengeculaian karena mendapatkan berkah. Naga pelindung dari dalam telur sudah mendapatkan kekuatan empat elemen. Maka dari itu, setelah lahir para naga terpilih harus melakukan perjanjian dengan seorang manusia Planet Aques. Untuk khasus Zack, karena jiwanya dimasuki oleh raga naga, maka proses pencarian kekuatannya harus melalui empat emosi. Dan Justin sedang berusaha membangun itu. Tidak ingin menunda waktu, Justin segera menghubungi Steve melalui video call. Ada apa? Tanya Steve sambil merebahkan tubuhnya di atas ranjang. Pria itu baru saja mengemasi semua barang-barang karena hendak pergi liburan. “Pending segala urusanmu, termasuk liburan,” kata Justin dengan wajah penuh frustasi. What! Aku tak bisa. Aku sudah membeli tiket pesawat. Dan kau memintaku untuk mencancelnya. “Ares datang.” Apa? Dimana dia sekarang. Wajah Steve langsung tegang ketika mendengar naga itu disebutkan. “Kemarilah... aku tak bisa menjelaskannya seperti ini.” Justin menutup panggilannya sepihak, membuat Steve frustasi. Jelaslah karena berhubungan dengan naga itu. “Hidupku yang tenang kini terguncang kembali.” Steve menuruni tangga dengan tergesa-gesa, bahkan para pelayan yang menyambutnya hanya dilewati begitu saja. “Awas saja kalau Justin bohong.” Steve langsung masuk ke dalam mobil BMW miliknya. Tidka mau menunggu waktu, dia bergegas meninggalkan rumah dengan kecepatan penuh. Tak peduli ada lampu merah, pria itu terjang begitu saja. “Sial!” kata Steve sambil memarkir mobil dengan tergesa-gesa. Begitu mobil berhenti, dia langsung keluar dengan berlari. Para karyawan yang menunduk hormat tak di tanggapinya sama sekali. “Ada apa dengan Tuan Steve?” “tadi Tuan Justin juga seperti itu, sekarang Tuan Steve?” “Apa ada hubungannya dengan peria berambut pirang itu?” Masih banyak lagi pertanyaan dari mereka, tapi tak ada yang bisa menjawabnya sama sekali. Mereka juga tak mau bertanya hal sepele kepada atasannya. Pindah ke Steve yang sudah sampai di ruangan Justin. Dia membuka pintu dengan sangat kasar, sampai membuat Justin sangat kaget. “Dimana dia?” tanya Steve mencari ke seluruh ruangan. Melihat naga itu tak ada, pria tersebut meradang. “Kau berbohong padaku! Bisa-bisanya!” Dia menyugar rambutnya ke belakang dengan kesal. “Aku sudah mengantarnya pulang.” Justin pun duduk di sofa. “Pulang ke Planet Aques. Bagus sekali!” Steve terlihat kesenangan karena mengira Justin mengirim kembali naga itu. “Tidak! Kembali ke rumahnya. Ares sekarang menjadi manusia,” kata Justin sambil menatap Steve yang masih kebingungan. “Jiwa Ares masuk ke dalam tubuh seorang manusia bernama Zack.” “Jangan bilang kalau dia mengajak kembali ke Planet Aques?” Steve duduk sambil menyilangkan kakinya. “Aku lebih suka hidup di sini dari pada di sana.” “Bagaimanapun caranya, kita harus kembali, Steve.” “Sangat tidak mungkin Ares kembali karena menjadi manusia. Karena tak ada raga manusia yang bisa menampung empat elemen sekaligus.” Perkataan Steve ada benarnya juga. Justin terlihat bingung. Dia bahkan belum punya solusi sama sekali. Tapi besar kemungkinan raga yang terpilih bisa menampung empat elemen yang dimaksud. “Kau saja sedang dilema. Lebih baik tidak usah memperdulikannya.” Steve bangkit dari sofa. “Aku akan menunda perjalananku, selesaikan masalahmu dengan naga itu.” Dia pergi meninggalkan Justin sendirian. “Steve tidak bisa di ajak bekerjasama. Tapi, aku akan terus membujuk pria itu.” Justin tak bisa berdiam diri, membiarkan Planet Aques dikuasai oleh pemberontak. Dan sebagai pemimpin semua negara, pria tersebut tidak berpikir egois. Disis lain, Zack sudah sampai di depan apartemennya. Pria itu menatap gedung yang menjulang cukup tinggi. “Saya akan membeirtahu Tuan Justin kalau Anda sampai dengan selamat.” “Terserah kau saja,” jawab Zack sangat cuek. Belum sempat melangkahkan kaki, seorang gadis memanggilnya. “Zack!” Dia adalah Liana, gadis yang telah menolongnya saat di pemakaman. “Sial! Kenapa dia datang kemari.” Zack sangat malas berhubungan dengan seorang gadis manusia seperti Liana. “Apakah kau baik-baik saja?” tanya Liana sambil menyentuh seluruh tubuh Zack. “Lepas!” sentak Zack begitu kasar-menepis tangan Liana. Maklum, dia bukan Zack melainkan Ares, si naga pelindung yang tidak memiliki perasaan. “Syukurlah kalau kau baik-baik saja.” Liana tampak terharu, bersyukur karena Zack tak luka sama sekali. Gadis itu melirik ke arah sopir yang masih berdiri di samping mobil. “Orang itu yang mengantarmu.” Zack tak menjawab, tapi Liana tahu kalau pria asing itu telah mengantar kekasihnya. Gadis tersebut pun menghampiri, “Terimakasih sudah mengantar kekasihku kembali dengan selamat.” “Saya melakukan perintah atasan, Nona.” Pria itu mengangguk hormat, lalu masuk ke dalam mobil. Setelah mobil itu pergi, Liana meraih lengan Zack. “Ayo kita masuk,” ajak gadis itu dengan senyum lebar. Lalu, bagaimana tanggapan Zack? Pria itu diam membisu, tak beranjak dari tempat itu sedikitpun. Kasihan Liana, karena cintanya besar, dia tak peduli dengan sikap Zack yang kasar. Bersambung
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN