Bab 37

1179 Kata
Mixed Blood atau dikenal dengan darah campuran, ada yang memiliki kekuatan dan ada yang tidak memiliki kekuatan. Tergantung berapa persen genetif yang memacu di dalam tubuh campuran tersebut. Jika mendominasi manusia Planet Aques, maka kemungkinan besar kekuatan mereka akan muncul di usia tujuh belas tahun. Namun seandainya melebihi batas umur yang ditentukan, berarti mereka mengikuti genetik manusia bumi. Niken sediri yang merupakan ras campuran, tidak memiliki kekuatan sama sekali. Karena darah yang mendominasi di dalam tubuhnya adalah darah manusia bumi. Berbeda dengan ras campuran Martin, dan kawan-kwannya. Mereka memiliki kekuatan seperti manusia Planet Aques. Dalam kasus Martin, dia sangat psesial. Sebagai ras campuran telah memiliki dua kekuatan dalam hidupnya. Belum ada dalam sejarah, ada manusia yang mendapatkan lebih dari satu kekuatan. Bulan yang tadinya berwarna kuning keputihan berubah menjadi semerah darah. Martin tahu bahwa keadaan yang di alami oleh mereka adalah pertanda buruk. “Apa yang terjadi?” tanya Will karena kekuatannya melemah. Perasaan tak karuan mulai menggerogoti dirinya secara perlahan. “Mundur!” titah Martin menggelegar di udara sampai menggema. Sementara Zack yang masih diam, tiba-tiba mengeluarkan api di dalam seluruh tubuhnya. Badannya membesar membentuk seperti armor. Steve yang tadinya fokus, menatap Zack yang sedang mengumpulkan seluruh energinya. Bumi yang terus bergejolak membuat getaran-getaran kecil berulang kali. Kekuatan yang di miliki mereka perlahan terkikis karena diserap oleh sang naga. “Sial!” geram Lion berusaha mengumpulkan energinya, tapi malah tersedot habis. “Jangan menggunakan kekuatan meskipun kecil!” Martin turun dengan tenang ke dengan sungai. Kepalanya mendongak, menatap bulan yang masih berwarna merah. Akan ada bencana jika Zack terus menyerap energi tiada henti. “Bangunkan Raja Adeus! Dia bisa mengatasi naga itu!” teriakan Martin membuat Lion sedikit kesal, tapi ia tetap melakukan perintah itu. “Tuanku memintamu bangun.” Lion menggunakan cairan yang ada dibotol untuk membangunkan Justin. Perlahan pria itu mulai membuka kedua matanya. Hal pertama yang dilihat adalah kelakukan gila Zack yang akan menghancurkan bumi dan isinya. “Kenapa bisa jadi seperti ini?” Justin langsung bangkit, tidak peduli berada didekat musuh. Dengan sisa kekuatan yang dimiliki, ia berusaha mengangkat air sungai dekat menara. Steven yang melihat Justin bangun langsung membuat pola bintang. Mereka bekerja sama mengingat kekuatan Zack agar tidak hilang kendali. Begitu pola bintang selesai dibuat, air dari sungai mengisi bagian ujung bintang, sampai bersinar menjadi biru. “Sekarang!” Justin dan Steve mendorong energinya agar pola bintang menembus tubuh Zack. Begitu terjadi, sebuah ledakan besar terjadi sampai membuat hembusan angin yang cukup dahsyat. Emma yang tadinya pingsan langsung bangun seketika, kaget melihat Zack yang sedang mengambang di udara. “Zack!” panggil Emma dengan lirih. Mendengar suara bocah kecil itu, Maxel pun menoleh ke jok mobil belakang. “Kau sudah bangun,” kata Maxel mengawali pembicaraan. Kekuatan Zack yang menghantam udara sehingga menimbulkan tekanan besar mampu membuat manusia biasa yang ada dalam radius satu kilo meter sembuh dari penyakitnya. Emma tahu kalau kondisinya membaik karena Zack. Sehingga dengan cepat gadis itu keluar mobil. “Zack!” teriak gadis itu cukup lantang dan keras. Zack langsung membuka kedua matanya, terkejut melihat bocah itu. “Sial!” Pria tersebut menukik turun dengan cepat ke tempat Emma berada. Karena ledakan kekuatan itu sudah menghilang, kekuatan para musuh dan dua raja mulai kembali. Maxel pun ikut keluar dari mobil. “Huh..., sangat menyusahkan.” Tangan Maxel bergerak, seketika air menghantam Zack dengan cepat. Pria yng dihantam oleh air langsung terlempar masuk ke sungai karena belum siap sama sekali. “Zack!” panggil Emma cukup keras. Ada gelenyar aneh di dalam tubuh Zack karena mendnegar suara bocah itu. Perasaan senang dan bahagia sulit untuk digambarkan secara mendetail. “Kalian benar-benar buru, membawa bocah kecil sebagai tameng hanya untuk membunuhku.” Zack keluar dari dalam sungai. Kekuatan apinya tak berfungsi. Tapi karena Steve semua itu tdiak berlaku. Dengan api milik Raja Risius, tubuh Zack kering dengan cepat. Akhirnya mereka bertiga pun berkumpul menjadi satu. Tiga lawan tiga adalah perkelahian yang seimbang. Tapi, Emma masih berada di tangan Maxel. Gadis itu tampak tenang, menatap Zack cukup sendu. Mereka berdua belum kenal lama, tapi hanya Zack yang tahu perasannya. Tidak Emely atau Niken, hanya Zack seorang. Namun siapa sangka karena fokus memberi tatapan tajam dan menantang, para musuh tidakmenyadari kalau Hans sudah bersiap merebut Emma kembali. Secepat kilat, Hans lari dengan kecepatan penuh, merebut Emma di tangan Lion. Sejujurnya jika bukan karena fokusnya menghilang, pasti pria manusia biasa itu tak akan bisa melakukan tindakan esktrim tersebut. “Sialan!” Lion menggunakan kekuatan tanah miliknya untuk mengurung Hans dan Emma. Zack tampak terkejut, hendak menyerang tapi kedua tangannya dicekal oleh Justin dan Steve. “Jika kau mengeluarkan kekuatanmu sekarang, tubuhmu akan kelelahan,” kata Justin mulai beraksi, membuat bola air di dalam sungai. “Aku akan membebaskan mereka.” Resikonya memang besar, tapi tak ada pilihan lain. “Kau jangan melakukan hal yang membahayakan,” ancam Zack menghunuskan tatapan tajam kepada Justin. “Tenang saja, aku bisa memperkirakannya.” Justin sungguh sangat percaya diri, tapi ia tak tahu kalau Lion sudah bertindak lebih dulu. Pria itu diam-diam membuat gorong-gorong sehingga Hans dan Emma langsung terjun ke bawah tanah. Sesuatu menarik mereka hingga menuju ke dasar tanah. “Apakah kau baik-baik saja, Emma?” tanya Hans merasa sangat khawatir. “Dimana kita?” Emma mengedarkan seluruh pandangannya, tapi yang dilihat hanya tembok keras terbuat dari tanah, seperti gua. “Kau bisa bicara? Sejak kapan?” Hans terlihat senang. Mungkin adalah keajaiban. Dan Emma merasa kalau Zack adalah penyelamatnya. “Aku sendiri baru menyadarinya.” Emma menatap Hans dengan pandangan penuh selidik. Tiba-tiba tangan besar terbuat dari batu mencengkeram tubuh pria itu. Cepepat kilat dia ditarik tepat dihadapan Emma. “Hans!” teriak Emma hendak meraih tangan pria itu, tapi ada penghalang yang jatuh dari atap. “Hans...,” panggil gadis kecil itu lagi dengan wajah putus asa. Hans, pria itu dilempar ke sungai oleh Lion. Zack yang melihat hendak menolongnya, namun Justin sudah bertindak lebih dulu. “Apakah kau baik-baik saja? Dimana Emma?” Belum sempat menjawab pertanyaan Zack, penjara yang terbuat dari tanah itu terangkat ke atas, meelayang ke udara. Ternyata Will yang melakukannya. “Sialan!” Zack tak bisa tinggal diam, langsung menyerang Will dengan emmbabi buta Terjadilah serang menyerang di ikuti oleh Justin dan Steve. Justin melawan Martin, sedangkan Steve melawan Lion. Perkelahian mereka terus terjadi, hingga membuat ledakan-ledakan kecil dan besar. “Kembalikan Emma padaku!” teriak Zack penuh kemarahan. Will tertawa congkak, menatap pria itu sedikit mengejek. “Kalian sama bodohnya dengan keledai.” Will sengaja memprovokasi Zack agar kekuatannya melemah. Kalau mereka sedang berkelahi, lain halnya dengan Emma. Gadis berusaha mencari jalan keluar. Sayangnya ia bertemu dengan Maxel. “Kemana kau akan pergi?” tanya pria itu membuat Emma tersentak. Gadis itu langsung lari, tapi ada air yang menghalanginya. “Patuhlah...” Air itu membentuk bola yang sangat besar, bisa menelan tubuh manusia. Bola tersebut langsung melahab Emma. “Kau akan baik-baik saja disini. Jadi, tunggu saja tanpa bersuara.” Maxel pergi tak mendengarkan Emma yang terus berteriak kepadanya. Lagi pula, bola ir itu dirancang kedap suara. Sekeras gadis itu berteriak, maka hanya sia-sia saja. Bersambung
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN