Daniel terdiam, ia memang tidak mengetahui apa permasalahan Karin. Sekarng, ia mencemaskan keadaan Karin, karena rumah yang ditempatinya berada di komplek perumahan yang sepi, di mana orang-orangnya sibuk dengan pekerjaannya masing-masing.
“Kau ini aneh Ryan! mengapa kau berpikir aku menyembunyikan Karin? seharusnya yang merasa bersalah itu kamu, karena sudah melupakan keberadaannya. Seandainya saja kau tidak melupakan keberadaan Karin yang tengah dirawat di rumah sakit dan bukannya pergi berkencan, mungkin saja Karin tidak akan pergi dari rumah sakit. Apa kau tidak menduga, kalau Karin tidak akan mengetahui, tentang kencanmu?”
Ryan melotot ke arah Daniel. “Jangan asal bicara! siapa bilang aku pergi berkencan?”
Daniel tertawa pelan mendengar jawaban Ryan. “Astaga Ryan! apakah kamu tidak
