Laju mobil yang dikendarai oleh Devgan perlahan melambat ketika memasuki area parkiran gedung apartemennya. Begitu kendaraan beroda empat tersebut sudah benar benar berhenti, pria itu menoleh ke arah Nala yang hanya menatap keluar jendela sepanjang perjalanan tadi. “Aku mau pulang,” bisik Nala tanpa menoleh ke arah Devgan. Suasana hening di dalam mobil terpecah oleh suara deringan yang berasal dari ponsel Nala. Tangan Devgan segera menyambar ponsel gadis itu, bahkan sebelum sang pemilik ponsel sempat melihat nama si penelepon. “Halo, Pa,” sapa Devgan pada ayahnya, Edgar. “Loh? Kok handphone Nala bisa sama kamu? Nala-nya di mana?” tanya Edgar heran. “Nala lagi sama aku sekarang,” jawab Devgan. “Bukannya Nala lagi nonton sama Danar, ya? Kok sekarang bisa sama kamu?” Devgan melirik