episode 6: perasaan yang tak mampu teruangkap

1094 Kata
Tasbih cinta episode 6 : Perasaan yang tak mampu teruangkap Fira melangkahkan kaki dengan hatu uring-uringan, ia tidak mengerti kenapa dirinya sangat tidak suka melihat pria bersetatus sebagai suaminya itu terlihat begitu dekat dengan gadis lain, mana gadis itu terlihat sangat seksi dengan baju dres pendeknya,”Aku tidak tahu kenapa aku sangat tidak suka melihatnya terlalu dekat dengan gadis itu! Apa lagi mereka mau pergi ke hotel.” Kakinya dihentak-hentakkan di kerasnya aspal. “Kalau kau merasa marah, atau mungkin kesal tanpa alasan yang jelas, itu sudah sangat jelas karena kau mencintainya.” Gadis itu terlonjak kaget mendengar suara pria tiba-tiba, perasaan tadi jalannan terlihat sepi, kenapa sekarang ada orang? “Siapa kau?!” tanyanya sinis. Pria berambut blonde itu tercengang mendengar pertanyaan gadis itu, ternyata benar kalau istri sahabatnya itu memang sudah kehilangan ingatannya, lihat saja bahkan sekarang tidak mengenal dirinya, sedikit dimodusi mungkin tidak apa kali,”Kenalkan, namaku Sui sugami, pria paling tampan seantero jaya.” Ia mengulurkan tangannya dan memperkanlkan diri dengan penuh percaya diri. Fira memandang jijik pria itu, menurutnya pria itu tidak ada tampan-tampannya hanya menang kulit putih saja,”Kau kalau memperkenalkan diri jangan terlalu percaya diri, kalau hanya kulit putih, itu bukan berarti kau tampan. Suamiku jauh lebih tampan dibandingkan denganmu.” Ia langsung menutup mulutnya ketika menyadari kalau baru saja dirinya telah memuji sang suami. Sui sedikit memajukan wajahnya,”Jadi, kau mengakui kalau Ivan itu tampan? Kau tidak sedang berbohong bukan?” Fira mendorong d**a pria itu dan memalingkan wajahnya, rasanya sungguh tidak nyaman kalau ada seorang pria yang terlalu dekat dengannya,”Jangan dekat-dekat!” “Khehehe, kau sangat tidak masuk akal gadis kecil. Kau secara tidak langsung mengakui kalau suamimu itu sangat tampan, tapi kau masih berselingkuh dengan pria lain. Apakah kau tidak memiliki perasaan? Kau sudah sering menyakiti hatinya, kau berselingkuh, memakinya, menghinanya, tidak mau mengakui statusmu. Sekarang kau marah hanya karena dia dekat dengan seorang wanita. Itu namanya kau tidak adil. Kalau kau yang memiliki wajah pas-pasan saja bisa selingkuh, kenapa seorang seperti Mizuruky Ivan, pria terhormat, milyader muda dan sangat rupawan tidak boleh selingkuh?” balas Sui melupakan perasaan kecewa karena gadis itu telah melukai sang sahabat berulang kali. Fira tertegun mendengar ucapan pria itu, rasanya memang benar, kalau dirinya bisa memiliki hubungan dengan pria lain, kenapa suaminya tidak boleh? Kenapa hatinya harus merasa sakit dan tidak terima? Bukankah dirinya yang telah memulai duluan. “Fira…!” Gadis itu sedikit tersentak ketika mendengar suara berat suaminya memanggil namanya, ia pun membalikkan tubuhnya, terlihat seorang pria berjalan menghampirinya, dia semakin tertegun ketika pria itu langsung menariknya ke dalam pelukannya,”Sayang, kenapa kau langsung pergi? Bagaimana kalau kau dalam bahaya?” Fira tidak bisa berkata apapun, dekapan suaminya terasa sangat hangat dan menenangkan dan mampu menenangkan perasaannya yang kacau,”Apakah kau marah kalau Arsy memelukku?” Gadis itu segera melepaskan pelukan suaminya ketika mendengar nama gadis lain keluar dari bibir seksi sang suami, ia pun memalingkah wajahnya karena tidak ingin pria itu kalau dirinya sedang kesal,”Tuan Sugami benar, kalau aku bisa bersama kak Andrian, kenapa kau tidak boleh bersama Arsy? Tidak seharusnya aku bersikap egois.” Maulana mengalihkan perhatiannya pada Sui, ia menghela napas berat, kenapa sekarang masalah jadi semakin rumit? Istrinya sudah salah paham terhadap hubungannya dengan Arsy, ia mengulurkan tangannya menyentuh bahu sang istri namun ditepisnya tangan tersebut,”Kau tidak perlu bicara lagi, aku tidak akan marah lagi. Aku mau pulang, kau bersenang-senang saja bersama istri keduamu.” Fira langsung membalikkan badannya tanpa bersedia mendengar penjelasan dari sang suami. “Huff, kenapa Fira sekarang jadi seperti itu?” gumam Maulana. Ia meringis menahan sakit yang kembali menyerang dadanya, dia sedikit membungkukkan tubuhnya dengan sebelah tangan memegangi d**a kirinya. “Van, kau jangan terlalu banyak pikiran. Itu tidak baik untuk kesehatan mu.” Sui segera memapah sahabatnya tersebut, ia datang ke Indonesia karena mendengar kabar bahwa pria itu mengalami kecelakaan yang mengakibatkan dirinya terluka sangat parah dan istrinya hilang ingatan. “Aku baik-baik saja, Sui. Terimakasih, aku harus mengejar Fira, khawatirnya dia akan melakukan suatu tindakan yang tidak baik, lagi pula Arsy dan Zein sudah kembali ke hotel.” Maulana melepaskan tangan sahabatnya dari tubuhnya lalu segera melangkahkan kaki mengejar sang istri, pria asal Jepang itu merasa prihatin dengan nasib yang diterima sang sahabat, kenapa cobaan hidupnya sangat berat. Fira berdiri di tepi jalan menunggu kehadiran sang kekasih, karena tadi dia telah menelpon Andrian untuk datang menjemputnya di bandara, ia tersenyum ketika pria itu datang dengan motornya namun ketika hendak naik ke atas motor sebuah tangan kekar menariknya menjauh terlebih dulu,”Tidak baik bagi seorang istri bersama pria lain, apa lagi kalian tidak memiliki hubungan darah atau ikatan suami istri.” Fira membalikkan tubuhnya memandang tak suka pria itu,”Untuk apa kau berceramah padaku?! kau pikir kau siapa?! kau mengatakan tidak baik bagi seorang istri bersama pria lain, lalu bagaimana dengamu? Kau bahkan mencium wanita lain di depanku. Kau ini terlalu munafik, tuan,” teriak Fira di depan wajah suaminya. Maulana berusaha menahan amarahnya menghadapi sikap sang istri, semakin hari gadis itu semakin tidak bisa di ajarai, ia pun segera menangkat tubuh istrinya tanpa memperdulikan protesannya. Andrian tidak terima ketika kekasihnya hendak dibawa paksa oleh Maulana, meski dia tahu kalau pria itu adalah suami bagi kekasihnya, tetapi tetap saja ia merasa tidak terima,”Tunggu! Kau tidak bisa membawa Fira pergi begitu saja, harusnya kau sadar, dia sudah tidak mau dengamu. Kenapa kau tidak lepaskan saja dirinya? Biarkan dia mencari kebahagiaannya, jangan menyiksanya lagi.” ‘ Maulana menghentikan langkahk kakinya, ia menundukkan pandangannya agar dapat menatap wajah cantik istrinya,”Apakah kau tersiksa hidup denganku? Apakah kau sudah tidak ingin meneruskan pernikahan kita? Apakah kau bahagia jika kau bersamanya? Aku akan melepaskanmu jika kau benar-benar merasa tidak bisa menjalani hidup denganku sebagai suami istri.” Fira terdiam, ia tidak berani berkata apapun. Hatinya tidak yakin kalau dirinya bisa hidup dengan baik tanpa pria yang kini menjadi suaminya tersebut, tapi ia juga merasa tidak enak kalau memiliki seorang suami yang jauh lebih tua darinya,”Firanda Firdaus, pernikahan bukan untuk permainan, begitu juga perceraian. Kalau kau merasa tersiksa selama menjalani hidup denganku, dan sudah merasa tidak bisa bertahan lagi. Aku tidak keberatan melakukannya, tapi selama kau menjadi istriku, tolong jaga sikapmu. Jangan sampai aku melihatmu melakukan perbuatan tidak baik dengan pria yang tidak memiliki hubungan apapun lagi dengamu.” Maulana selalu bersikap tegas terhadap segala sesuatu yang menyangkut hukum.   Apakah jawaban Fira? Apakah dia akan memintak cerai dari seorang Ivan Maulana Rikzy? Ataukah dia tetap ingin mempertahan setatusnya dan meninggalkan Andrian? 
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN