Decitan suara pintu yang terbuka membuat fokus Zenith menjadi terbelah, gadis itu menatap lekat wanita yang baru saja masuk ke dalam kamarnya. "Zenith, are you okay? Kamu kelihatan pucat sekali," ucap Dea seraya menutup kembali pintu kamar Zenith. Sementara gadis yang ditanya itu hanya menganggukkan kepalanya kecil sebagai jawaban. "I'm okay, Kak. Aku cuma... gugup. Apakah semua akan berjalan dengan lancar?" Kedua sudut bibir Dea tertarik ke atas mendengar pertanyaan gadis yang sebentar lagi akan menjadi kakak ipar mudanya itu. Ada rasa geli ketika harus mengingat bahwa usia kakak iparnya berbanding jauh dengannya. "Jangan cemas, kamu dan Kak Dito sudah berusaha mempersiapkan semuanya dengan sebaik mungkin. Paman Greer dan Bibi Emma juga sudah membantu dengan sebaik mungkin kan? Saa