18. Teman Lama

1192 Kata

Pagi pertama Zenith semenjak kepulangannya kembali ke Indonesia benar-benar buruk. Bagaimana tidak, wajah gadis itu terlihat sangat kacau kini; rambut acak-acakan, mata membengkak, juga kantung mata yang tebal. Bahkan Zenith sendiri tak mengenali wajahnya begitu ia menatap pantulan dirinya di cermin.  Ceklek! Suara decitan pintu yang terbuka membuat Zenith menolehkan kepalanya, menatap pelaku yang baru saja membuka pintu kamarnya itu. Di sana Dito terlihat baru saja masuk dengan handuk di kepalanya yang masih basah. "Kamu sudah bangun, Nith?" tanya Dito seraya mengeringkan rambutnya.  "Iya," jawab Zenith seadanya.  Gadis itu sekarang tengah memikirkan cara untuk menyembunyikan wajahnya dari Dito, tetapi rasanya mustahil mengingat seharian ini hanya akan ia habiskan bersama Dito dan C

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN