Danger Woman

1525 Kata
Briana menyaksikan dengan cemas kedatangan wanita yang nampak memiliki kekuasaan mengerikan, tapi berbau manis dari parfum yang ia yakini dari desainer kenamaan tertentu. Siapa yang tidak mengenal sosoalita di depannya ini. Cecilian Silver Grome, sang ratu dari Silver Geome yang terkenal. Penyokong yayasan sosial sekaligus pembisnis wanita yang masuk dalam daftar wanita paling berpengaruh. Wanita itu menyipitkan matanya yang entah bagaimana caranya mampu membuat ketiga wanita penghuni apartemen sederhana di mana keluarga Tramel tinggal---membeku. Cecilian mengamati satu persatu penampilan tiga wanita yang memiliki kesenjangan dalam berpakaian. Satu orang adalah wanita paruh baya yaitu Grace. Pakaian keluaran Prada yang dia kenakan nampak terlalu dipaksakan. Cecilian merasa sakit mata melihat jas kulit yang seharusnya pantas untuk putrinya justru berakhir di tubuhnya. Menampilkan kulitnya yang mulai berkerut dan mengerikan. Ditambah dengan sepatu boot dari kulit buaya. Jelas sekali jika Grace sedang membayangkan menjadi orang lain saat memakainya. Kemudian pandangan Cecilia memutar ke arah dua putri Grace. Mereka berdua cantik dengan wajah yang hampir mirip. Mereka terlihat masih berumur dua puluh tahun. Yang satu bersurai coklat tua yang tersisir rapi dan satunya coklat kemerahan dengan rambut yang diikat kebelakang. Yang satu tampil modis dengan perhiasan dari Steffani & co sebagai pelengkap, tapi satunya berpakaian lusuh dan ada bekas tambalan di celana jeans pudarnya. "Pemandangan yang menyedihkan. " Mereka bertiga mematung. Tidak ada seorangpun dari tiga wanita itu berani menarik nafas keras-keras. Atmosfer yang dibawa nyonya dari kediaman Silver Grome seolah mampu menyedot semua oksigen yang ada di ruangan ini. Apalagi dia baru saja mengeluarkan cemoohan pada kesenjangan penampilan dari ketiganya. Keorang pria dari tiga pria berpakaian resmi dengan Zoot suit hitam membalut mereka mengambil kursi dari sudut apartemen untuk nyonya Grome. Dengan langkah anggun yang menyedot semua perhatian, Cecilia mengangkat duduk dan bertanya, "Katakan bagaimana caranya agar aku mendapatkan uang yang kau pinjam dariku, Grace? Aku meminta lima puluh ribu dolarku tanpa ada masalah yang harus timbul,'' ucap Nyonya Silver Grome. Grace nampak memucat karena serbuan pria berseragam lengkap dan diikuti oleh nyonya besar dari keluarga Silver Grome. Terlebih kedatangannya untuk menagih hutang. Dia merasa panik karena sebenarnya uang itu untuk bersenang-senang dengan Elbri dan membiayai karier Elbri yang sedang dirintis. Dia pikir bisa mengangsur hutang itu ketika Elbri memasuki dunia hiburan, tanpa disangka pengeluarannya bertambah besar. Tidak hanya untuk membuat putri kesayangannya memiliki peran di film kecil, uang itu juga untuk membeli segala macam yang diperlukan Grace. Semuanya tidak bisa dikatakan murah. "O-oh, nyonya Grome, beri aku waktu lagi. Aku selama ini sedang berusaha mempromosikan putriku yang terjun di dunia artis. Ja-jadi belum bisa membayar hutangku, " jawab Grace terbata-bata. Sementara ibunya sibuk memikirkan cara membujuk Cecilia, Briana melonjak kaget oleh pernyataan yang tiba-tiba dari wanita berkuasa di depannya. Lima puluh ribu dolar, itu jumlah yang dia dapatkan selama sepuluh tahun gajinya sebagai pelayan cafe. Jumlah yang mungkin membuatnya tidak perlu berpikir tentang biaya sekolah karena selama ini ibunya tidak mau membiayai biaya sekolahnya. Lalu sekarang ibunya meminjam uang sebesar itu dan semuanya untuk Elbri. Briana sadar jika ibunya tidak terlalu menyukainya, tapi ia tidak mengira jika sampai ke tahap dimana dirinya tidak dianggap apapun. Mata gelap Cecilian memindai dengan seksama dua gadis yang berdiri berdekatan. Satunya nampak glamour dengan barang bermerek yang cukup terkenal. Sedangkan satunya nampak lusuh dengan rambut yang tidak terawat. Dia puh mengambil keputusan untuk meminta gadis yang menikmati uangnya bertanggung jawab. "Jika demikian maka putrimu yang bekerja di dunia hiburan yang harus kau serahkan padaku. Aku bukan orang yang mau rugi, '' ucap Cecilia. "Apa?!" Grace hampir berteriak kencang, tapi berhasil menjaga ekspresi wajahnya tetap ramah tanpa ada rasa tidak puas. Menyerahkan putrinya yang berharga, itu mustahil. Elbri adalah harapannya, masa depannya. "Aku hanya bisa memberikan dua solusi padamu. Dia bisa menjadi pelayan di mansionku selama beberapa tahun tanpa gaji atau menikah dengan putraku? " Deg. Grace menghela nafas lelah. Ian Silver Grime memang pria tampan dan bujangan paling diinginkan di Manhattan. Namun itu dulu sebelum pria itu terjatuh ketika mendaki di gunung Alpen. Semua menjadi mimpi buruknya karena menyebabkan Ian lumpuh. Berita itu sudah terkenal di Manhattan. "Kau sekarang tinggal memilih, memberikan putrimu yang itu untuk aku jadikan pelayan selama beberapa puluh tahun atau menjadi menantu ku? Semua terserah padamu. " Solusi yang jelas tidak akan Grace terima. Akan tetapi butuh kekuatan besar untuk membantah ratu dari keluarga Grome. Namun Grace yang kehilangan akal saat Elbri diminta menikahi Ian Silver Grome maju mengabaikan semua rasa takutnya. Secara mengejutkan dia membantah. 'Aku tidak mungkin memberikan Elbri, jadi satu-satunya jalan adalah mengorbankan Briana. Yah, selama ini dia duri di mataku. Dengan begini aku bisa menyingkirkan gadis pembawa sial sekaligus melunasi hutang-hutangku. ' Pemikiran kejam Grace mengalahkan nuraninya. Selama ini dia menyalahkan Briana atas kematian suaminya, Thomas Jacob Tramel. Peristiwa itu terjadi pada saat Briana berumur lima tahun. Dia mengambil bola ke tengah jalan dan kebetulan ada mobil melintas di sana. Thomas tanpa pikir panjang menyelamatkan Briana kecil. Namun itu harus ditukar nyawanya. Mulai saat itu, Grace menyalahkan Briana dan mulai membencinya. 'Benar, dia sudah menyebabkan Thomas tewas. Dasar gadis pembawa sial. ' Jadi tanpa kenal ampun, Briana ia korbankan. "Nyonya, bawa dia. " Dengan sekuat tenaga dia menarik Briana ke depan Cecilia. "I-ibu--" "Dia adalah kembaran Elbri. Kau lihat kemiripan mereka kan? Lagi pula dia gadis pekerja keras." Grace terengah-engah saat dia menjelaskan tentang Briana. Matanya berkilat liar untuk meyakinkan pada nyonya Grome jika Briana yang terbaik untuk putranya. "Jadi uang yang kau pinjam untuk membiayai putrimu yang berdiri di sana tapi menyuruh putrimu yang bernama Briana untuk membayar hutang?" "Dia adalah putriku, sudah seharusnya dia melunasi hutangku." Briana ingin memprotes semua ketidakadilan ini. Dia ingin tau menyapa ibunya sangat membencinya. "Ibu, kenapa ibu melakukan ini padaku. Aku selama ini tidak pernah merepotkanmu. Aku bahkan bekerja untuk memenuhi kebutuhan dan sekolahku sendiri. Tapi kenapa---" "Diam! " Plak! Sebuah tamparan mendarat di pipi Briana. Mata nyalang Grace menatapnya dengan penuh kebencian. Briana bahkan merasakan tatapan kebencian Grace mampu membakarnya. "Jika bukan karena kau, ayahmu pasti masih bersama kita! Kau membuat ayahmu tewas karena menyelamatkanmu. Gadis pembawa sial! Kaulah yang membunuh Thomas! " Ctar.... Bagai tersambar petir Briana akhirnya tau jika ternyata dirinya yang menyebabkan ayahnya meninggal. Hatinya remuk saat tau jika sang ibu membenci dirinya karena ternyata dialah yang menyebabkan ayahnya meninggal. "Andai saja kau tidak membunuh Thomas, aku pasti tidak akan berhutang pada nyonya Cecilia! Jadi menikahlah dengan tuan Ian agar aku tidak perlu lagi melihat wajahmu! " "Hiks ibu... A-aku tidak---" "Cukup, aku tidak ingin melihat drama keluarga. Briana, ikuti aku. Kau sepenuhnya milik keluarga Silver Grome sekarang, " potong Cecilia. Dia bangkit dari kursi dan memberi isyarat pada pelayannya agar membawa Briana. Grace menyaksikan kepergiannya dengan seringai lebar. Tidak ada rasa bersalah meski kejadian yang menyebabkan kecelakaan sebenarnya bukan salah Briana, melainkan dirinya sendiri. Saat itu dia sibuk bergosip dan menyuruh Briana mengambil bolanya yang menggelinding. Tanpa ia duga jika bola itu mengarah ke tengah jalan hingga terjadilah hal itu. Baginya, menyalahkan Briana jauh lebih mudah dari pada menerima jika itu semua salahnya. Elbri akhirnya bereaksi usai memastikan jika mereka semua pergi. Dia sama sekali tidak ingin hidup melayani pria cacat. Karier dan dunia gemerlap sedang menunggu. Bagaimana mungkin dia bisa melepaskannya. "Terima kasih, Mom. Jika kau tidak mengorbankan Briana, aku pasti harus menikah sama pria lumpuh itu." Grace tersenyum senang. "Ibu tidak akan membiarkan itu terjadi. Sekarang semuanya sudah beres, kau hanya perlu fokus untuk chasting. Okey? " "Yes, Mom. Tapi Mom, ada tas keluaran terbaru. Bolehkah aku beli? " "Elbri, tasmu kan sudah banyak. Mom harus membayar biaya sewa apartemen ini. " "Mom, orang-orang yang ikut chasting pasti melihatku jijik saat tau jika tasku produk lama. Itu memalukan. " Grace menghela nafas lelah. Kebutuhan untuk menjadi artis memang tidak pernah murah. Namun ia yakin jika suatu saat Elbri tidak akan lupa jasanya jika sudah sukses. "Okey, kita belanja besok. " Grace memang memanjakan Elbri hingga gadis itu menjadi egois. Impiannya dari kecil yang ingin menjadi artis didukung sepenuhnya oleh Grace. Dia memberi semua kemewahan tanpa mempertimbangkan perasaan Briana. Briana yang bahkan tidak memiliki pakaian layak, tidak ia pedulikan ketika memberi bungkusan gaun mewah untuk acara pesta ulang tahun maupun acara prom night. . . . Di sisi lain, Cecilia mengawasi Briana yang nampak terpukul. Wajah gadis itu semakin pucat karena berita yang ia terima beberapa waktu yang lalu. "Jika aku melihat putraku berjalan ke jalan raya dan hampir tertabrak maka aku tidak akan berpikir dua kali untuk menyelamatkannya. Bahkan jika itu membahayakan nyawaku..." Ucapan Cecilia menarik perhatian Briana. Dia tidak menyangka jika wanita yang tadi bersikap dingin pada keluarganya bisa mengatakan hal menyentuh hati seperti itu. "Itu... Terima kasih, " ucap Briana tulus. Cecilia mungkin tidak tau betapa bearti kata-kata hiburan yang ia ucapkan barusan. "Kau sekarang bagian dari keluarga kami. Jadi jangan sungkan." Briana mengangguk sambil menghapus air matanya. "Sejujurnya aku tidak bisa mempercayakan Ian pada Elbri atau gadis lain yang aku datangi. Aku bisa menilai jika mereka semua akan memanfaatkan nama keluarga kami untuk bersenang-senang. Jadi sebenarnya aku memang memilihmu. Aku pasti akan menolak jika ibumu menyodorkan Elbri. " "Meski Ian cacat tapi dia adalah satu-satunya putra keluarga Silver Grome. Aku tau kau tidak akan memanfaatkan kecacatan Ian dan merawatnya dengan baik. " "Aku akan berusaha. " "Tbc.
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN