TRAGEDI BENERIN LAMPU

1606 Kata

"Yuhuuuuu! Spadaaaaaaa!" Suara seorang wanita di depan pintu membuat aku terkejut. Siapa sih yang datang siang-siang bolong sambil teriak-teriak? Memangnya dia tidak melihat ada bel di depan? Aku yang tadinya tidur di kasur lantai yang ada di ruang keluarga segera bangkit dan berjalan ke arah pintu. Mungkin bisa jadi itu mbak-mbak SPG panci. Biasanya dia selalu datang per satu bulan sekali untuk menawarkan panci pink keluaran terbaru pada bang Jun. Padahal koleksinya sudah hampir satu lusin. Kalau kali ini dia datang lagi, aku akan memperingatkan supaya mbak-mbak SPG itu tidak datang lagi. Saat membuka pintu aku hanya dihadapkan pada seorang wanita yang mungkin usianya beberapa tahun lebih tua dariku dengan sebuah kotak makanan di tangannya. "Maaf, siapa, ya?" tanyaku, berusaha sop

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN