bc

MENIKAH DENGAN BOS MANTAN TUNANGANKU

book_age18+
38.9K
IKUTI
373.7K
BACA
revenge
powerful
confident
doctor
billionairess
comedy
sweet
icy
female lead
cheating
like
intro-logo
Uraian

18+ yagesya ^^

Buku 1: MENIKAH DENGAN BOS MANTAN TUNANGANKU

Buku 2 (Spin off): LAMARAN KE-50

Isla mengembalikan cincin pertunangannya melalui perantara seorang kasir tempat Oki – tunangnnya, dan Amy – selingkuhan Oki, menghabiskan waktu bersama. Cincin itu sudah lebih dari cukup untuk menyatakan bahwa Isla melihat dengan jelas pengkhianatan Oki.

Oki tak mengelak. Ia butuh jalan cepat untuk membuatnya kaya raya. Dan jalan itu adalah Amy, bukan Isla. Isla bahkan hanya seorang Sarjana Kedokteran yang tak bisa melanjutkan studinya walaupun hanya untuk menuntaskan gelar Dokternya.

“Apa kamu lihat mobil mewah yang menjemputnya semalam? Abangnya mengendarai itu.”

Isla memutar memorinya kembali, betul, sebuah Bentley New Continental menjemput perempuan k*****t itu. Isla hanya diam. Ia mungkin bukan orang yang terlahir kaya raya, tetapi untuk mengemis cinta dari seseorang yang sudah mengkhianatinya? Oh, tidak akan pernah!

Beberapa hari kemudian, Isla mendapati pemilik Bentley itu. Zhen, seorang Dokter Spesialis Bedah Toraks dan Kardiovaskular yang disebut-sebut setampan Ji Sung. Salah satu dokter yang selalu gagal Isla temui di tengah profesinya sebagai seorang Medical Representatif sebuah perusahaan farmasi ternama. Isla bertekad jika ia harus bisa membuat Zhen jatuh hati padanya. Isla butuh pria itu untuk menuntaskan dendamnya pada Oki.

‘Kita masih bisa berhubungan baik? Oke, kalau gitu gue bakalan jadi kakak ipar lo! Mamam tuh hubungan baik! Sekalian lo sujud di kaki gue!’

chap-preview
Pratinjau gratis
BAB 00: PROLOG
Isla baru saja mengusaikan janji temunya dengan seorang Dokter Spesialis Anak pagi itu. Ia langsung melangkah ke bagian informasi rumah sakit. Menjalankan misi terselubung sebelum memenuhi jadwal berikutnya untuk bertemu dengan Zhen – seorang Dokter Spesialis Bedah Toraks dan Kardio Vaskular. “Mba Merry?” sapa Isla pada seorang staf di meja informasi. “Hey, La. Makin cantik aja sih!” ‘Iya dong! Biar mantan menyesal!’ “Ah Mba Merry yang lebih cantik.” “Ga ada receh, La.” “Uang gede juga ga apa-apa, Mbak. Ada kok kembaliannya.” Merry terkekeh geli menanggapi candaan mereka, begitupun Isla. “Gini Mbak... Kemarin lusa, aku ga sengaja ngebaret mobil. Tipis sih. Tapi karena mobil mewah, aku sampai ga bisa tidur mikirinnya,” dusta Isla, hanya untuk memancing sang lawan bicara. “Mobil siapa, La?” “Ga tau, Mbak. Makanya aku mau nanya Mbak Merry.” “Lho kok nanya aku?” “Mobilnya parkir di parkiran dokter.” “Nah lho!” “Iya, apes kan aku, Mbak?” “Mobil apa?” “Bentley New Continental, warnanya biru, nomor polisinya B 99 ZRR.” “Astaghfirullah Isla...” “Iya Mbak, aku tau, bakalan abis gajiku buat ganti rugi.” “Bukan itu, La...” “Apa dong Mbak?” “Yang punyanya... Raja es.” “Hah? Jualan es? Widih, tajir amat!” Merry justru tertawa geli. “Serius sih Mbak!” “ZRR. Siapa coba? Lo udah mau tiga bulan kan di sini, harusnya tau dong.” Isla mengerutkan keningnya, mengabsen satu per satu nama dokter yang sudah di hapalnya. Begitu Isla menyadari gerangan pemilik sedan mewah itu, kedua mata Isla membola. ‘Amsyong! Sumpah lo dr. Zhen abangnya perempuan laknat itu?’ *** Entah Isla yang tak beruntung, atau Zhen yang terlalu sok sibuk. Tepat saat pasien terakhir keluar dari ruangan Zhen, sosok Zhen turut menghilang. “Lah, Sus? dr. Zhen mana?” tanya Isla. “Dipanggil Direktur Utama. Ada meeting mendadak,” jawab suster itu dengan tatapan iba pada Isla. “Ya ampun, tega banget sih, Sus.” Sang suster mendengus. Kasihan menatap Isla yang bahunya langsung terkuali lemah. “Gini deh, La. Tungguin aja di basement. Beliau selalu parkir di basement dua. Atur ulang deh, ngomong langsung sama beliau. Siapa tau kalau liat muka melas lo, beliau jadi kasian.” “Ish! Gitu amat sih, Sus!” “Lho, kan lo yang ngebet banget pengen ketemu beliau.” “Bukan ngebet. Penasaran! Heran, orang kok dingin banget!” “Awas terpikat, La.” Isla segera melangkahkan kaki, menumpang lift pengunjung menuju basement dua seperti petunjuk yang diberikan oleh suster tadi. Di setiap ruang praktik di rumah sakit ini terdapat akses keluar masuk khusus untuk dokter. Itulah sebabnya Isla tak akan pernah bisa mencegat Zhen baik sebelum ataupun sesudah jadwal prakteknya. Dan petunjuk soal di mana Zhen memarkir kendaraannya, sungguh sangat bermanfaat bagi Isla. Isla menunggu dengan sabar, seberapa lamapun akan ia tunggu. Kini misinya bukan hanya melakukan presentasi produk di depan Zhen, melainkan juga mendapatkan hati tukang es itu. Seketika ingatannya melayang ke kejadian beberapa malam yang lalu. Hari di mana ia melihat dengan mata kepalanya sendiri, pria yang sangat ia cintai berciuman dengan perempuan lain. Isla pikir kata-kata ‘dunia seakan runtuh saat kehilangan kekasih hati’ hanyalah isapan jempol belaka, nyatanya kini ia mengerti, sungguh ungkapan itu benar adanya. ‘Kalau kita terus bersama, menurut kamu, sampai kapan kita harus berjuang agar mampu hidup berkecukupan? Setahun? Dua tahun? Atau mungkin dua puluh tahun?’ Kata-kata Oki – mantan tunangannya – yang begitu menyinggungnya terngiang kembali. “Lo lihat aja nanti. Lo pikir gue akan diam aja lo rendahin seperti itu? Lo selingkuh dengan perempuan itu demi strata sosial? Gue juga bisa mengakhiri hidup gue dengan abangnya! Thanks to you!” gumam Isla dengan seringai sinisnya. “Isla?” Isla menoleh, terkejut dengan sosok pria yang menyapa di belakangnya. “Ngapain kamu di sini?” Isla tersenyum sinis mendengar pertanyaan Oki. “Kamu sampai nyari tau keluarga Amy?” tanya Oki lagi, merujuk pada perempuan yang menjadi penyebab pertunangannya dengan Isla hancur begitu saja. “Hah?” “Terus ngapain kamu di sini?” desak Oki lagi. “Apa urusannya sama lo?” balas Isla, ketus. Kini Oki yang tersenyum sinis. “Ga usah repot-repot, La. Kamu ga selevel untuk bersaing sama Amy.” ‘Bersaing sama Amy? Dih, apa yang musti bikin gue bersaing dapetin sampah macam lo?’ “Sekarang gue ngerti kenapa sampah kayak lo harus dibuang di tempatnya!” ketus Isla. Oki meradang, kesal karena berkali-kali diibaratkan sampah oleh Isla. Kedua tangannya mengepal erat hingga buku-buku jarinya memutih. “Bahkan gue sampe muntah-muntah ngasih tau lo kalau area gue sekarang di sini lo ga ingat sama sekali! Gitulah kalau orang doyan selingkuh! Otaknya konslet! Jadi to-lol!” “ISLA!” “APA? APA LO?” Isla melangkah maju, geram. Ia amat sangat menahan diri agar tak mendorong ataupun menampar Oki. Sementara Oki, memundurkan langkah. Hingga tak sengaja, satu kakinya keluar dari sisi selasar. Oki kehilangan keseimbangannya, terjatuh tepat di depan Isla. “LO PIKIR LO SIAPA BERANI NGEBENTAK GUE?” “Isla...” Nyaris lima tahun bersama, tak pernah sekalipun ia melihat Isla semurka itu. “Jangan pernah sebut nama gue dengan mulut sampah lo!” “La!” “DIAM!” “La, kita ga perlu begini! Kita masih bisa berhubungan baik, La. Aku tau aku salah. Tapi aku punya alasan, dan aku yakin kamu bisa paham. Aku benar-benar berharap kamu pun menemukan seseorang yang lebih baik dari aku!” “DIAM! Gue bilang DIAM!” “Isla...” Sesak. Oki bahkan sesak mendengar pekikan itu. Jika bukan karena keadaan keluarganya, ia tak mungkin meninggalkan Isla. Isla adalah cinta pertamanya. Perempuan tersabar yang pernah ia temui. Cinta? Tentu saja Oki masih sangat mencintai Isla. Kedua tangan Isla mengepal di sisi tubuhnya, ia tak sanggup lagi jika harus berdebat dengan Oki. Isla berbalik, melangkah tanpa tau arah. Yang ia inginkan hanya lepas dari titik pandang Oki. Isla menghentikan langkah tepat di balik salah satu pilar, air matanya menetes begitu saja. Sekuat tenaga menahan isak. ‘Jangan nangis! b******k! JANGAN NANGIS ISLA! JANGAN NANGISIN b******n ITU!’ Isla menarik napas dalam, menahannya di paru-parunya, lalu menghembuskan udara itu perlahan. Beberapa kali. Menenangkan hati, pikiran dan jiwanya. ‘Kita masih bisa berhubungan baik? Oke, kalau gitu gue bakalan jadi kakak ipar lo! Mamam tuh hubungan baik! Sekalian lo sujud di kaki gue!’

editor-pick
Dreame-Pilihan editor

bc

Tentang Cinta Kita

read
204.8K
bc

B̶u̶k̶a̶n̶ Pacar Pura-Pura

read
148.8K
bc

Papa, Tolong Bawa Mama Pulang ke Rumah!

read
3.2K
bc

Sentuhan Semalam Sang Mafia

read
145.7K
bc

My husband (Ex) bad boy (BAHASA INDONESIA)

read
282.3K
bc

TERNODA

read
190.9K
bc

Dinikahi Karena Dendam

read
221.0K

Pindai untuk mengunduh app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook