Bagian lima belas

388 Kata

Rean mengetuk mejanya saat rapat. Pikirannya tidak layak di dalam pekerjaan yang dikeluarkan ke Lisa. Apa lisa sudah pulang sekolah? Apa Lisa sudah makan dan istirahat? APA lisa tidak menggunakan hpnya untuk membuka situs aneh?  Apa Lisa tidak merindukan dirinya? Rindu? Tiba- tiba saja Rean tersenyum sendiri dan tidak memperhatikan sang direktur utama berbicara.  "Rean." Tegur Devian. Rean tidak bergeming berusaha mengusal bibirnya sambil tersenyum melihatammya pun tak teralih dari meja. Devian dengan pelan mengambil pulpen di meja lalu melemparnya ke Rean. Sontak saja Rean langsung tersadar dan menghadap ke sang papah. “Iya, kenapa?” Tanya Rean. Devian hanya menggeleng sambil melihat staffnya. "Pertemuan hari ini sudah cukup, terima kasih sudah datang dan selamat sakit." Tutup

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN