Perasaan baru kemaren hari Senin. Sekarang sudah hari Sabtu. Waktu memang begitu cepat berlalu. Allhamdullillah, kontrakan untuk Bang Bara dan keluarganya sudah didapat. Dan mulai besok, mereka bisa menempatinya. Untuk pekerjaan, Bang Bara juga bisa langsung bekerja. Hanya saja, mengingat fisiknya kurang sehat, Mas Adit menyarankan untuk beristirahat, dan masuk kantor jika sudah sehat. Suamiku ini sangat berjiwa besar. Aku sangat bangga padanya. Berkali-kali Ida di telpon oleh suaminya, tapi dia tidak berani untuk mengangkatnya. Bermacam nada ancaman memenuhi aplikasi warna hijau. Persis sekali, dengan apa yang Bang Bara lakukan padaku saat aku kembali pulang ke rumah orang tuaku. Siang ini, kami tengah bersantai, Ningrum ikut menghambur dengan membawa seteko teh hangat dan beberapa m