BAB 2

1029 Kata
Seorang gadis terlihat sedang berlari berusaha menghindari serigala buas yang sekarang sedang mengerjarnya. Anehnya lagi serigala itu memiliki kabut tebal bewarna hitam yang mengelilinginya dan matanya bewarna merah terang sangat kontras dengan kabut hitam tersebut. Gadis itu lari di dalam hutan diantara pepohonan besar dan terus kabur tanpa arah, kakinya yang dengan mudah melewati akar-akar pohon besar membuatnya terlihat seperti sosok penjelajah yang tau detail di hutan tersebut. Beberapa saat kemudian, ia mulai merasakan kerongkongannya sangat kering dan tubuhnya mulai melemas. Ia pun memilih untuk duduk dan menyandar di sebuah pohon yang sangat besar dan menjulang tinggi, ia juga melihat ke arah belakang jalur yang ia lalui tadi, memastikan bahwa serigala itu tidak lagi mengejarnya atau berada dekat dengannya. “Ah! Sialan! Apa-apaan itu tadi?” ucapnya dengan suara yang masih tersengal-sengal. Gadis itu berusaha untuk menetralkan napasnya yang terasa memberat itu, ia terlalu memaksakan dirinya untuk berlari terlalu jauh dan sekuat tenaga, meskipun sebenarnya gadis itu masih bingung kenapa ia tiba-tiba bisa saja berada di hutan belantara yang sangat minim cahaya tersebut. “Apa ini mimpi?” celetuknya dan mulai memukul-mukul wajahnya secara bergantian menggunakan kedua telapak tangannya. “Sakit? Sial! Jadi ini bukan mimpi? Tapi nggak mungkin gue tiba-tiba berada disini.. tapi ini semua terlihat dengan sangat nyata.. bahkan gue juga bisa berkeringat disini.” Gadis itu masih tidak percaya dengan apa yang dilihatnya, semua yang sedang terjadi padanya. Seperti hal yang sangat aneh baginya. Bukan aneh lagi, tapi sangat-sangat aneh dan misterius. Gadis itu menyandarkan punggungnya pada batang pohon yang cukup datar itu dan mendongakkan kepalanya lalu memejamkan matanya. Hanya beberapa saat ia memejamkan matanya, sebuah derap langkah kaki yang sangat cepat mulai mendekat padanya. Awalnya terdengar sangat jauh dan gadis itu merasa itu hanya ilusinya saja karena tadi ia sangat kaget tiba-tiba berada di hutan ini dan sudah dikejar oleh serigala aneh saja. Tapi setelah beberapa detik kemudian, gadis itu mulai merasakan keanehan. Perlahan suara langkah itu semakin mendekat kepadanya, semakin kuat, dan bergema. “Anjirr jadi binatang sialan itu masih ngejar gue?” Gadis itu mulai panik dan bangkit dari duduknya. Ia mulai berlari tanpa tujuan seperti orang tidak punya akal. “Ini kapan berakhirnya sih? Apa ini benar nggak mimpi?” Gadis itu menggelengkan kepalanya kuat setelah ia berpikir hal yang aneh-aneh. “Bodo ah mau mimpi mau nggak yang penting gue kabur dulu..” Serigala yang mengejar gadis itu tiba-tiba saja melompatinya dan sekarang serigala itu berada di depannya. Gadis itu menganga tidak percaya, bagaimana bisa secepat itu? Apa binatang itu tidak capek mengikutinya? “Bagaimana bisa lo..” Perkataan gadis itu terhenti saat serigala itu seperti mengeluarkan bola api dari mulutnya. “Lah anjir? Kaya di film-film kartun. Apa jangan-jangan dia rubah ya?” gumam gadis itu seakan ia tidak takut akan terkena serangan dari serigala buas yang ada di depannya. Serigala itu menembakkan bola api. Gadis itu menyilangkan tangannya dan cahaya terang menerangi matanya, tetapi ia tidak merasakan apapun, bahkan rasa sakit tidak dirasakannya. “Benar.. gue udah disurga, bukankah begitu?” Gadis itu dengan percaya diri mulai membuak matanya dan kembali meluruskan tangannya, ia masih melihat serigala itu, bahkan serigala itu seperti marah kepadanya karena alasan yang tidak dimengertinya. “Lah? Gue masih hidup? Jangan-jangan karena ada kekuatan super?” ujar gadis itu dan mulai takjub terhadap dirinya sendiri. Gadis itu mulai paham dengan cara kerjanya, ia menutup matanya dan mulai merasakan energi yang mengalir dalam tubuhnya. Ia melihat banyak cahaya hijau yang menemenuhi setiap tubuhnya dan mengelilinginya seperti cahaya transparan. Karena masih belum paham, gadis itu kembali merasakan keadaan di sekitarnya dan ia seperti menyatu dengan alam yang ada di sekelilingnya. Saat membuka mata, serigala yang ada di depannya terangkat ke udara. Banyak cahaya hijau yang mengelilinginya dan hal itu membuat gadis itu mengernyit heran. Bagaimana bisa? Apa itu merupakan kekuatan dari dirinya? “Baiklah.. mari kita coba merasakannya.” Gadis itu mengangkat tangan kanannya dan mengarahkannya ke arah serigala yang terangkat itu. Ia merasakan energi sekelilingnya kembali dan merasakan kalau energi yang ada di dirinya menyatu dengan cahaya bewarna hijau itu. “Oke, sepertinya ini benar.” Gadis itu mulai mengerti, ia mensugestikan seakan cahaya itu berada digenggamannya dan merapatkannya sampai membuat serigala itu terasa sesak. “Berhasil? Kekuatan apa ini?” Gadis itu langsung saja mencoba untuk menghancurkan serigala itu berkeping-keping. Ia hanya membuka telapak tangannya dan menggenggam kuat tangannya. Cahaya itu langsung merapat dan menghancurkan serigala itu sehingga menimbulkan sebuah ledakan yang cukup besar, anehnya tidak ada keluar darah atau potongan tubuh dari serigala itu. Hanya terlihat kabut hitam saja dan abu yang bersisa. “Apa itu?” gumam gadis itu saat ia melihat sebuah batu bewarna putih dan sangat terang. Ia berjalan ke depan dan menangkap batu itu dengan kedua tangannya, lebih tepatnya batu itu perlahan jatuh ke tangannya dengan pelan. “Sangat-sangat menakjubkan!” seru Gadis terlihat senang. Kebetulan sekali ia sering membaca n****+ fantasi dan melihat film fantasi, jadi ia tidak terlalu kaget atau asing dengan kejadian yang barusan dialaminya. Ia malah merasa hal seperti tadi sangat menyenangkan. Gadis itu memperhatikan sebuat batu yang ternyata berbentuk sebuah bola sempurna, saat itu juga baru itu seakan pecah dan cahayanya menerangi mata gadis itu begitu silau. Sampai tak kuasa menahan cahaya yang sangat silau itu, gadis itu menutup matanya dan ia merasakan dirinya seperti terjatuh di sesuatu yang empuk. Saat ia sudah merasakan cahaya itu menghilang, ia kembali ingin membuka matanya tetapi sangat susah. Sampai pada akhirnya ia memilih untuk membukanya secara perlahan dan ia merasakan suasana yang begitu aneh dan berbeda dari tempatnya berdiri beberapa detik lalu. Saat matanya terbuka sempurna dan kesadarannya mulai kembali, padangan yang awalnya kabur mulai terlihat jelas. Ia melihat langit-langit kamar bewarna metal dan berkilau. Ia mengertnyit, kenapa? Karena itu langit-langit kamarnya. Saat itu juga gadis itu terkejut dan langsung duduk tanpa memikirkan itu akan membuat nyeri kepalanya hebat. “Ah sial! Kenapa kepala gue jadi sakit banget begini? Arghhh!” erang gadis itu kesakitan. Di detik itu juga gadis itu mulai sadar bahwa ada sesuatu yang spesial dari dirinya. Bukan, lebih tepatnya ada sesuatu yang ingin berbicara dengan dirinya melalui mimpi atau dimensi lain. Dimensi yang tadi ia kunjungi walaupun sebenarnya itu mimpi jika dipikirkan saat sekarang.
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN