38. Yang Lebih Penting

1938 Kata

"Han, Han." Maya sampai harus menggoyang lengan atas Jihan agar wanita itu tersadar. "Eh iya. Kenapa, Ma?" Tanya Jihan tergagap. Ruhnya seakan baru kembali setelah beberapa saat berkelana. "Kamu mikir apa sih? Dari tadi Mama perhatikan melamun terus?" Tanya Maya. Mereka menonton sinetron berdua saja malam ini karena Anton sedang mengikuti rapat RT sedangkan Arsya tadi bilang akan pulang terlambat. Beberapa kali Maya mengomentari adegan juga tokoh dari sinetron yang mereka tonton, akan tetapi tidak ada sahutan dari Jihan. Wanita itu kemudian menoleh dan mendapati pandangan Jihan yang kosong. Maya mencoba memanggil Jihan namun tidak juga membuatnya sadar. Akhirnya Maya mendekati Jihan dan menyadarkannya dengan gerakan. "Iya kah, Ma? Maaf ya, Ma." Kata Jihan "Kalau kamu ada masalah dan b

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN