Merasa Terinjak

1686 Kata

Ayunda seperti orang yang kehilangan kewarasan. Dia lupa jika saat ini sedang berada di tempat umum. Bisa saja ada orang yang memergoki, lalu memviralkan aksi tak senonoh yang mereka lakukan. Tampaknya Ayunda sudah tidak memikirkan reputasinya, yang ia pikirkan hanyalah cara untuk membuat Satya tunduk. Setidaknya untuk malam ini saja karena dia sudah sangat merindukan sentuhan ayah si kembar itu. Ia terus menyesap, dan lidahnya bergerak liar berusaha menerobos masuk. Sesekali ia juga menggigit agar kedua belahan bibir itu terbuka dan sudi membalasnya. Satya tidak tinggal diam, ia terus mendorong tubuh wanita itu, tetapi sedikit kesulitan karena cekalan Ayunda pada kepalanya cukup kuat. Bahkan, dia merasakan perih di leher bagian belakang karena kuku milik Ayunda menancap di sana. Muak

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN