Semalam, Rere hanya bisa tidur sekitar satu sampai dua jam saja. Ia tak akan masuk sekolah sampai kepergian Celine di hari ketujuh. Atau juga sampai suasana hatinya benar-benar tenang. Tiba-tiba suara ketokan pintu manyadarkannya. "Re! Papa boleh masuk nak?" suara Ando terdengar dengan jelas dibalik pintunya. Rere malas sekali untuk berdebat dengan Ando pagi ini. Ia memilih bungkam tak menjawab Ando. Ceklek Pintu terbuka, munculnya Ando dari balik pintu tanpa ekspresi bersedih sama sekali. Ando duduk di atas kasur Rere, tepat disebelah gadis itu. "Maaf papa tidak bisa datang semalam," Ando memasang ekspresi layaknya orang sedang mengalami penyesalan. Rere tau, itu hanya akal-akalan Ando saja. "Kenapa? Sibuk sama cewek baru? Siapa? Carolina?" Pertanyaan menohok itu terus dilontarkan