18. Tenang Sejenak

1027 Kata

Wulan--saudara kembar Damar datang ke kantor ini. Jelas kejutan karena tidak ada pemberitahuan sebelumnya. Wulan selama ini ikut sang suami yang bertugas di luar pulau. Suami Wulan adalah seorang abdi negara. "Kamu datang, Nak? Ya, ampun, kenapa nggak ngabarin dulu? Tahu dari mana kalo Mama di kantor? Apa sudah sempat ke rumah?" Pertanyaan beruntun itu membuat Wulan tertawa kecil lalu memeluk sang mama. "Aku harus jawab yang mana dulu, Ma?" tanya Wulan yang saat ini melepaskan pelukan pada Anggi. Anggi tersenyum lalu menggeleng. Wulan lantas memeluk saudara kembarnya yang saat ini wajahnya sangat keruh. Ah, Damar, apakah dia baik-baik saja? Wulan bisa merasakan jika sang kakak sedang ada masalah. "Kamu nggak bikin ulah lagi, 'kan, Mas? Ingat umur udah mulai tua. Kurang-kurangi tuh yan

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN