52. Umar Sakit

1042 Kata

Karina harus menekan rasa sakit dalam d**a. Bagaimana Evan bisa adil? Prioritas pasti tetap pada istri kedua. Karina berusaha tampak baik-baik saja setelah mengecek rekaman cctv rumah. "Rin, udah siap semua?" tanya Damar karena mereka berdua akan berangkat menuju ke panti asuhan. Donatur terbesar panti asuhan itu untuk saat ini adalah Karina. Ada beberapa donatur lain, tetapi mereka hanya alakadarnya saja. Setiap ada rezeki, Karina selalu menyisihkan untuk anak-anak kurang beruntung itu. Mereka juga berhak untuk hidup layak dan bahagia. "Oh, ya, Pak Damar. Maaf, saya banyak melamun. Lumayan capek akhir-akhir ini." Karina tidak sepenuhnya berbohong saat ini. "Ya, sudah, nanti usahakan kamu tidur saja di dalam mobil." Damar sangat perhatian pada Karina yang memang wajahnya sangat lelah.

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN