89. Jalan Rezeki

1143 Kata

Obrolan mereka mengalir begitu saja hingga sampai depan panti asuhan. Damar mengantar Karina hingga depan pintu panti asuhan. Damar tidak mampir bahkan menginap. Ia masih tahu batasan untuk mendekati Karina. Pagi datang begitu cepat, Evan dan Almira selalu saja ribut. Anak laki-laki mereka ternyata butuh banyak biaya untuk terapi dan pemeriksaan yang lain. Evan sudah kehabisan akal untuk mendapatkan pekerjaan baik online maupun offline. Gaji menjadi sopir taksi online juga tidak membantu sama sekali. "Cobalah, Mir, kamu mikir menu apa yang laku di restoran." Evan kali ini sangat kesal dengan sang istri. "Menu apa, Mas? Aku udah cari referensi di banyak sumber. Kenyataannya aku nggak bakat kalo jadi chef. Apa aku kembali kerja kantoran?" tanya Almira berusaha mencari jalan tengah untuk

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN