“Papa!” “Cyra!” Arlo setengah berlari menghampiri Cyra yang juga ikut berlari dengan gerakan lucu. Arlo langsung menyambut putrinya itu dengan menggendong dan menciumnya. Mereka tidak bertemu tiga hari tapi rasanya Arlo begitu merindukan Cyra lebih dari hari itu. Pelukan yang mengerat menandakan ada rindu berat yang harus dituntaskan. “Kamu kangen sama papa ya?” tanya Arlo. “Iya,” jawab Cyra membuat Arlo sedikit terkejut. Biasanya Cyra menjawab dengan gerakan namun kali ini anak itu menjawab pertanyaan dengan suara, bagi Arlo itu sebuah keajaiban. “Kamu baru sampai?” Ema muncul dari dalam rumah. Arlo hanya mengulas senyum, dia berjalan mendekat dan mencoba untuk memeluk Ema yang langsung ditahan oleh wanta berambut panjang itu. “Kenapa?” Arlo keheranan. “Di rumah sakit kamu bahkan