Siska melangkah keluar dari ruang ganti dengan perasaan kesal. Bibirnya semakin manyun saat melihat Dava yang sejak tadi terus menertawakan dirinya. “Om, bisa diam gak sih! Ngapain sih Om ngetawain aku terus! Memangnya ada yang lucu apa! Om gak tau apa kalau aku ini lagi kesal!” seru Siska dengan kedua tangan terlipat di depan dadanya. Siska sudah berganti pakaian dengan piyama tidurnya, karena rencananya dirinya akan langsung tidur. Tapi, saat melihat apa yang ada di atas ranjangnya, sepertinya dirinya tak akan bisa beristirahat setelah ini. Dava yang sudah berhenti tertawa, meminta Siska untuk mendekat. “Sini, sekarang waktunya kita buka semua kado ini. Aku tau, kamu pasti penasaran dengan isi semua kado-kado ini,” pintanya sambil menepuk sebelahnya. Dava sejak tadi sudah duduk di at