17. Pertimbangan

1881 Kata

Dimitri memijat pelipisnya pelan begitu sampai di lorong rumah sakit. Hanya butuh waktu sekitar dua puluh menit jika ditempuh dari rumah orang tua Fala. Karena itu kedatangannya tak berselang lama dari kedatangan Evan yang membawa tubuh lemah adik perempuannya ke ruang UGD. "Gimana kata dokter, Van?" Dimitri melirik beberapa kali ke dalam ruangan. Petugas di ruang unit gawat darurat memang tak mengijinkan terlalu banyak keluarga pasien yang menunggu. Jadi begitu Evan keluar, Bu Erni dan Pak Haryono yang bergantian masuk untuk melihat keadaan putrinya. "Sama dokter jaga masih diambil darahnya buat dibawa ke lab biar hasilnya lebih akurat. Tapi katanya sih, kemungkinan besar kena tipes dan harus rawat inap beberapa hari," jawab Evan setelah menegakkan punggungnya di kursi panjang khusus u

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN