Antara romantis dan pelit

2059 Kata

"Mandi dulu, terus makan malam, ya, Sayang," bujuk Banyu pada sang istri yang masih duduk terpekur seraya menumpukan kedua tangan di sandaran sofa, dan menaruh dagu di atasnya, pandangannya lurus ke depan terarah pada pucuk pohon mangga yang ada di halaman belakang rumah mereka. Bila siang hari terlihat jika pucuk-pucuk dari dahan pohon itu ada bunga-bunga kecil berwarna putih kekuningan, di mana saat putik bunga itu layu dan gugur meninggalkan bakal buah mangga berwarna hijau muda. Matahari yang sudah tenggelam sejak tadi membuat bunga-bunga itu tidak lagi terlihat, hanya aroma wangi khasnya saja yang terbawa hembus Bayu hingga memasuki kamar Banyu dan Laura yang jendelanya sengaja mereka buka. "Enggak mau, Bang, aku males mandi," jawab Laura yang tampak masih tenggelam dalam kesedih

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN