Gethuk gaplek

1803 Kata

"Bang Banyu? Kok Bang Banyu bisa ada di sini?" Meisya membelalakkan mata saat pintu yang baru ia buka menampakkan sesosok lelaki yang tampak tampan seperti biasanya berdiri di depan pintu. "Siapa, Sayang?" Samuel yang sedang menggendong Abraar di depan tubuhnya mendekat, lalu sama seperti sang istri, kedua matanya membola melihat siapa yang datang pagi-pagi seperti ini. "Bang Banyu? Kok bisa di sini pagi-pagi begini?" Belum sempat menjawab pertanyaan si istri, kini si suami sudah menanyakan hal yang sama. "Bisa enggak, ada tamu disuruh masuk dulu?" tanya Banyu, membuat sepasang suami istri yang berdiri berdampingan di ambang pintu segera tersadar lalu tergagap, memundurkan langkah. "Oh, iya, Bang. Ayo masuk," ujar Meisya memberi ruang bagi Banyu untuk memasuki rumahnya. "Silakan

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN