Ines bahagia saat melihat kedatangan kedua anaknya. Seminggu ini dirinya begitu sangat merindukan Brian dan Aruna. Ines memeluk Brian, mengusap punggungnya dengan sangat lembut. “Mama pikir kamu gak jadi datang,” ucapnya lalu melepaskan pelukannya. “Gak mungkin Brian gak datang, Ma. Brian sangat merindukan Mama,” ucap Brian dengan senyuman di wajahnya. Ines lalu beralih menatap putri angkatnya itu, “kamu gak mau peluk Mama, Sayang? kamu gak kangen sama Mama?” Aruna langsung memeluk sang mama, “Aruna kangen sama Mama. Kangen banget,” ucapnya sambil mengeratkan pelukannya. Ines mengusap punggung Aruna dengan lembut. Kini dirinya semakin yakin, Aruna memang ditakdirkan untuk menjadi putrinya, meskipun Aruna tak terlahir dari rahimnya. Aruna lalu melepaskan pelukannya, “Ma, maafkan Aru