Bab 31

1093 Kata

Guci yang dipegang Sintia meluncur ke bawah, pecah berserakan di lantai samping kaki Kara. Jelas saja mereka semua kaget, karena suara pecahan itu membuat mereka terdiam. "Melvin." Sintia ikutan berseru kaget melihat anak mantan kekasihnya itu yang berada di sini. "Tante Sintia! Tante mau ngapain Ibu aku?!" Melvin bertanya dengan mata yang menatap tajam. "A-anu, Tante-tante. Ini bukan seperti yang Melvin lihat." Kilah Sintia berharap Melvin tidak salah paham. "Jadi yang harusnya bagaimana? Guci yang Tante pegang kena kepala Ibu aku, begitu?!" Tanyanya tajam. "Bukan, bukan. Melvin, kamu harus percaya sama Tante yah. Tante reflek tadi, Tante mau ambil guci itu buat simpen di tempat lain. Iya, gitu," Perkataannya jelas saja tidak dipercayai olehnya. Mungkin semua orang yang ada di

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN