31. Pisah Ranjang

1303 Kata

Albizar dan hangatnya keluarga pria itu membuat Kia betah. Kia merasa nyaman, meski sampai detik ini, wanita cantik itu tak kunjung bisa menyudahi rasa gugupnya. “Sepertinya, saya pernah lihat kamu di kantor. Apa Mas Al memang sudah pernah mengajakmu ke kantor?” tanya pak Daniel yang duduk santai di sebelah sang istri. “S—saya, bekerja di sana, ... Om!” ucap Kia benar-benar gugup seiring dirinya yang refleks menoleh sekaligus menatap sang suami. Namun di sebelahnya, Albizar tak ubahnya patung hidup yang sekadar bernapas saja seolah tak menunjukkan tanda-tanda. Malamnya, kebersamaan hanya berdua dengan orang tua Albizar memang terjadi. Hanya saja, Kia tidak menyangka jika selain orang tua Albizar yang sangat hangat, Albizar yang biasanya meratukannya justru cuek. Albizar menyerahkan semu

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN