Sebuah Keputusan

1504 Kata

"Eh Bang sini ...." panggil om No yang melihat kehadiranku. Pakdhe menolehkan kepalanya melihat kearahku juga. Aku mengambil kursi dan duduk di antara om No dan pakdhe. "Bagaimana kerja di rumah sakit? Abang lebih suka di kerja manajemennya atau praktek sebagai dokternya?" tanya pakdhe. "Dua-duanya suka Pakdhe, berbeda ilmu dan berbeda penanganan tapi dua-duanya menyenangkan." jawabku tenang. "Berarti kamu berbakat meneruskan om No nanti," ucap Pakdhe. "Walaupun nggak berbakat tapi harus bisa," sahut om No. "Pa dicariin mama," tiba-tiba Kana datang memanggil om No. "Aku ke belakang dulu ya bang, mungkin Sarah ada perlu," pamit om No yang tentu saja menyebut 'bang' untuk pakdhe. Kini tinggal aku dan Pakdhe berdua. "Pakdhe aku boleh tanya?" tanyaku dengan suara yang agak pelan, kare

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN