"Makan yang banyak, Isya. Aku tak ingin kamu terlihat kurus atau kurang gizi karena terlalu banyak olah raga ranjang bersamaku!" Harvey menaruh potongan besar steak salmon ke piring istrinya. Para pelayan yang berdiri di sekitar pasangan pengantin baru itu di ruang makan hanya bisa menahan tawa dan saling lirik. Mereka turut berbahagia untuk tuan muda kesayangan nyonya besar Widya Dharmawan. Selama ini Harvey selalu nampak dingin tak tersentuh dan jarang berbicara kepada siapa pun kecuali Bob, asisten kepercayaannya. "Mas Harvey, aku sudah kenyang. Masakan koki rumah ini memang lezat, tapi kapasitas lambungku sudah full tank. Udah ya!" tolak Isyana. Sejak tiga puluh menit yang lalu dia terus menerus mengunyah makanan yang diberikan Harvey ke piringnya. Suaminya mengangguk setuju. "Okay,