Bima menggeram ketika ponselnya terus berbunyi nyaring, dan dia hampir saja membenamkan miliknya pada Camelia. Pria itu bangkit lalu segera melihat layar, dan kontak Delisa lah yang memanggil. "Sial!" Bima mengumpat. Namun dia segera menjawab panggilan istrinya. "Ya, ada apa?" Dia berusaha menstabilkan suara meski napasnya sedikit terengah karena menahan gejolak hasrat yang sudah menuntut untuk dipuaskan. "Bisakah kau pulang?" tanya perempuan di seberang. "Ya, ada apa?" tanya Bima lagi. "Zakia sakit. Aku membawanya ke rumah sakit. Dia kejang-kejang." ucap Delisa. "Apa?" "Aku mohon. Pulanglah." katanya lagi. Bima memejamkan mata untuk beberapa deti. "Sayang, aku mohon pulang lah. Aku takut ada sesuatu …." "Baik. Aku segera ke sana." Bima mematikan ponsel. "Ada apa?" C
Unduh dengan memindai kode QR untuk membaca banyak cerita gratis dan buku yang diperbarui setiap hari