PART 09: BAIK-BAIK SAJA Aksa duduk dengan wajah lesu dan pikiran yang melayang jauh, tepatnya pada kejadian dua minggu lalu. Masih segar di ingatannya, bagaimana Muezha yang sempat meronta-ronta sampai akhirnya pasrah terhadap apa yang ia lakukan. Dan jujur saja, sebenarnya ia tidak menyesal setelah melakukan ‘sesuatu’ kepada Muezha. Ia hanya menyesali dirinya yang sempat berbuat semena-mena, hanya karena emosi semata. Namun, ia tetap merasa bersalah. Apa lagi saat mengingat bayangan Muezha yang sempat menangis tanpa suara, hingga mengusik pertahanan dirinya, dan membuatnya merasa kebingungan sampai tidak tahu harus berbuat apa. Bahkan hanya untuk mengucapkan kalimat sederhana berupa kata maaf saja ia tidak bisa. Sampai akhirnya, ia memutuskan untuk pergi dari villa, dan menjalankan m