“Sorry, Zha.” Muezha yang sedang menangis di atas ranjang, kontan menghapus air matanya menggunakan kedua telapak tangan begitu Kavi datang. "Mengapa kau mengatakan hal seperti itu kepada Aksa? Apa aku telah berbuat salah sampai-sampai kau tega untuk melakukannya?" tanya Muezha dengan suara pecah. Kavi yang berdiri di ambang pintu sana, langsung menundukkan wajahnya. "Aku mencintaimu, Zha." "Tapi tidak seharusnya kau melakukan itu!” bentak Muezha dengan nada marah. “Anak di dalam kandunganku ini tidak bersalah ....” Ia menutup wajahnya dengan kedua telapak tangan, dan ia pun kembali menangis sesenggukan. "Aku akan mengatakan yang sesungguhnya kepada Aksa," ujar Kavi kemudian dengan suara penuh keyakinan. Muezha terpaku sebentar. Lalu menoleh ke arah Kavi dengan penuh harap, dan kedua
Unduh dengan memindai kode QR untuk membaca banyak cerita gratis dan buku yang diperbarui setiap hari