* IMDAD memiringkan kepalanya menatap wanita yang duduk dengan pose mengundang di atas meja kerjanya. Kali ini wanita itu tampak sangat berbeda. Bukan karena pakaian minimnya. Matanya menatap tajam dan tak kenal takut. Biasanya mata itu bulat berbinar bak anjing piaraan yang sangat memuja tuannya. Cara dia bergerak dan mengibaskan rambutnya penuh percaya diri seolah dia wanita tercantik di dunia. Bukan wanita yang kikuk dan ingin bersembunyi menghindari tatapan orang disekitarnya. Peran apa lagi yang dimainkan Marianne saat ini, Imdad bertanya-tanya. Maya dalam tubuh Delisha, tersenyum penuh arti pada Imdad, apalagi ketika pria itu melangkah masuk ke ruangan. Namun senyumnya hilang ketika pria itu melewatinya dan memilih mengambil minuman di lemari bar. Imdad menuang segelas whiskey unt