Penghinaan

1402 Kata

Shara begitu cantik hari itu. Menurutku tidak ada wanita lain yang lebih cantik darinya. Jantungku berdetak semakin kencang ketika dia berjalan dituntun oleh Ayah. Aku bisa melihat kebinaran di wajahnya. Mungkinkah dia juga bahagia hari ini, hatiku bertanya-tanya. Mengingat foto itu kembali membuat pikiranku terpecah. Rasanya ingin sekali aku menarik Shara dari tempat ini, menanyakan semuanya kepadanya. Namun aku tidak ingin gegabah, aku menarik nafasku pelan, berusaha meredakan emosiku. Terlalu lama dalam lamunanku, aku sampai tidak menyadari mereka sudah sampai di depanku. Ayah memanggil namaku. Memberikan tangan Shara ke dalam genggamanku. Beliau memintaku menjaga putri satu-satunya ini, wanita yang telah berhasil merebut hatiku. Kulihat wajah Ayah bercampur antara bahagia dan sedih.

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN