1

1054 Kata
Bekerja di perusahaan yang berkembang membuat diriku harus kreatif terlebih aku berada di posisi marketing dimana harus bisa mendapatkan beberapa kerjasama agar perusahaan berkembang. Namaku Tania Kumalasari dimana saat ini aku baru saja menikah, tentu saja aku masih perawan ketika menikah dengan Yudi Barata Putra walaupun kami sering melakukan hal-hal diluar itu tapi aku masih perawan Kami dekat sejak di bangku putih abu-abu namun baru memutuskan berpacaran ketika kuliah, Yudi bekerja di salah satu rumah sakit daerah. Profesi yang sangat berbeda dengan diriku namun bukan penghalang bagi kami berdua. Kami mulai saling membuka satu dengan lain ketika Yudi selesai koas dan akan wisuda, dimana mulai mengenal kedua orang tuanya dan juga keluarganya yang aku tahu tidak menerimaku dengan ramah namun Yudi meyakinkanku jika hanya perasaanku saja dan aku mempercayainya begitu saja Yudi mencium bibirku yang selama ini sering kami lakukan namun hal yang diluar kendali kita adalah Yudi memainkan milikku dengan tanpa jijik dan semenjak itu kegiatan ini menjadi rutin. Yudi tidak pernah memaksaku untuk melakukan kegiatan yang memuaskan tapi suatu ketika sebelum acara lamaran yang bertepatan dengan ulang tahun Yudi aku memberi kado dengan memuaskan dirinya dan tentu saja Yudi kaget dan senang atas apa yang aku lakukan Pernikahan kami baru berjalan 5 bulan dan sampai detik ini belum ada tanda-tanda aku hamil, namun kami tidak membuat itu sebagai suatu masalah. Pekerjaan Yudi terkadang harus keluar kota untuk seminar yang membuatku ditinggal dirumah sendirian dalam pernikahan awal-awal ini tapi bukan penghalang bagi hubungan kami berdua karena aku sudah tahu kegiatan Yudi selama kami berpacaran dan mengenai hubungan seks kami baik-baik saja dimana awal-awal pernikahan ini kami melakukannya setiap saat dan setiap sudut rumah. Selama menikah ini orang tua Yudi tidak pernah datang kerumah berbeda dengan orang tuaku yang suka datang walaupun hanya memberikan makanan atau mampir Sebelum menikah kami sudah membeli rumah yang tidak jauh dari tempat kerja kami dan rumah ini adalah hasil menabung kami berdua selama kuliah dan bekerja, namun sekitar rumah ini adalah rumah dari kalangan menengah keatas dimana saling tertutup berbeda dengan rumahku yang berada diperkampungan. Kami hanya saling menyapa jika tidak sengaja berjumpa dan tidak ada pembicaraan lebih bahkan jika ditanya siapa tetanggaku maka aku menjawab tidak tahu karena memang kami tidak saling mengenal Saat ini aku berada di kantor dimana tadi Yudi mengantarkanku karena kebetulan dinas pagi dan nanti pulangnya aku juga dijemput, ini sudah menjadi kebiasaan kami bahkan sebelum menikah. Pekerjaan sebagai marketing yang dituntut mencari customer baru dan memaintance customer lama tidak lupa laporan dari perkembangan kita masing-masing "Udah kelar?" tanya Mita membuatku menatapnya sekilas "Dikit lagi" jawabku "kenapa harus pakai laporan segala kegiatan sebulan ini" Mita tertawa "udah dari dulu kali begitu, Yudi jemput kamu?" Aku mengangguk "kebetulan dia shift pagi jadi bisa jemput" setelahnya tidak ada pembicaraan karena kami sibuk dengan kerjaan masing-masing Setelah selesai semua aku langsung turun kebawah dimana Yudi sudah datang menjemput menungguku di parkiran kantor. Aku mencium bibir Yudi ketika sudah berada di dalam mobil, kebiasaan kami adalah saling berciuman jika bertemu atau pergi sebagai salah satu cara agar hubungan awet itu yang menjadi landasan kami dan tidak peduli dengan pasangan lain "Berapa pasien?" tanyaku setelah memilih lagu "Lumayan gak ada berhentinya" jawab Yudi "mau makan dimana?" "Seperti biasa" jawabku menatap wajahnya Kami berdua makan ditempat biasanya kami membeli makan dimana tempat makan disini selain murah juga bersih dan juga porsinya banyak cocok dengan porsi makan kami berdua terutama Yudi. Ketika sampai rumah dan memasukkan mobil aku melihat tetangga sebelah rumah seperti sudah ditempati. Aku menatap sekitar yang tampak bercahaya dibandingkan biasanya, aku segera masuk kedalam dimana Yudi sudah melepaskan kemejanya hanya bertelanjang dada "Kebiasaan kamu sayang" ucapku memeluk Yudi dari belakang "Main di taman belakang" ajak Yudi menarikku untuk menghadap dirinya Aku menggelengkan kepala "ada tetangga baru kita main disini aja" aku langsung mencium bibir Yudi Dalam waktu singkat Yudi melepaskan seluruh pakaianku dan sekarang aku sudah tanpa busana, Yudi menjilat milikku sambil memasukkan jarinya dengan posisiku yang berdiri membuatku tidak tahan dan menarik rambut Yudi, tidak lama aku merasakan akan mencapai klimaks kepala Yudi semakin aku tekan di milikku dan seketika aku lemas karena keluar jika tidak dipegang Yudi mungkin aku akan jatuh "Rasamu selalu sama sayang" ucap Yudi yang langsung menggendongku dan meletakkanku di meja dapur Yudi menggesekkan miliknya di dalam membuatku semakin tidak tahan dan meminta untuk segera dimasukkan dalam sekali hentakan aku bisa merasakan milik Yudi masuk semakin dalam mengenai rahim. Milik Yudi panjang namun diameternya kecil meskipun begitu di dalam tetap membuatku terlena, Yudi menggoyangkan semakin keras dan cepat bahkan bongkahanku terkena pukulan begitu juga bukit kembarku yang merupakan mainan buat Yudi “Akhh sayang” desahku sambil mencium bibir Yudi Tangan Yudi memainkan kedua bukit kembar diikuti dengan ciuman Yudi yang turun ke leher dan menjilatinya, masih dengan menggerakkan miliknya dimana mulut Yudi tidak tinggal diam dengan memainkan bijinya, diremas bagian lain, dihisap benjolan yang ada di bukit kembar dan tidak lupa memberikan tanda disekitarnya. “Ouggh sayang” desahku sambil meremas rambut Yudi Tidak berapa lama kami mencapai kenikmatan bersama, aku merasakan banyak sekali cairan yang keluar dimana rasanya ketika di dalam sangat hangat "Terima kasih sayang" ucap Yudi sambil menggendongku ke kamar mandi Satu hal yang aku semakin cinta sama Yudi adalah perhatian kecil seperti saat ini setelah kegiatan panas kita Yudi akan membereskan pakaian kami yang entah dimana setelahnya menarikku masuk kedalam pelukan tanpa ada pembicaraan antara kami karena terlalu lelah dengan kegiatan kami baru saja Setiap pagi aku selalu menyiapkan sarapan karena sudah menjadi kebiasaan Yudi dari dulu untuk sarapan dan akhirnya aku harus mengikuti kebiasaan tersebut. Setelah siap semuanya aku membangunkan Yudi perlahan karena memang waktunya sudah mendekati jam masuk kantor beruntung Yudi tidak susah dalam bangun pagi dengan segera menuju kamar mandi dan aku menyiapkan pakaian dinasnya, walaupun memakai seragam tapi Yudi selalu mengenakan pakaian lengan panjang "Aku lupa kasih tahu kamu jika aku masuk dalam bagian dokter yang dikirim ke luar negeri selama beberapa hari" ucap Yudi ketika kami sarapan "bulan depan berangkat" lanjut Yudi menatapku "Baiklah nanti aku tinggal dirumah orang tua kita" jawabku santai "atau aku ajak Imel disini" Yudi mengangguk Yudi masih mendapatkan jadwal pagi sehingga masih bisa mengantar jemputku kerja tapi besok Yudi mulai ganti shift, sebenarnya Yudi juga membuka praktek namun hanya sebentar berada disana. Jika tidak ada Yudi yang menggantikan adalah juniornya dengan pengawasan Riko yang merupakan sahabat Yudi
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN