Part 6

1158 Kata
Setelah selesai dengan belanja dan menghabiskan waktu seharian berdua, mereka memutuskan untuk pulang. Rose mengantar Alesha pulang kerumah dan setelah itu dia pergi menemui pacarnya. "Berdandanlah yang cantik, gunakan gaun yang kubelikan tadi. " Ucap Rose. "Apa aku boleh memakai bajuku yang biasa saja? Gaun ini terlalu mewah dan aku tidak terbiasa. " Jawab Alesha. "Maksudmu memakai setelan celana jeans dan baju kaos mu itu? Oh no no, pokoknya ikuti apa kataku tadi. Daahh aku harus segera bertemu Putra supaya nanti tidak telat." Ucap Rose kemudian melajukan mobilnya kejalanan. Alesha masuk kedalam rumah dan membersihkan tubuhnya segera, dia tidak punya banyak waktu. Sekarang sudah pukul 5 dan acara akan dimulai pukul 8 malam. *** "Ada apa sayang? Kenapa tiba tiba ingin bertemu? Apa kamu sudah makan? Kenapa wajahmu kurus sekali. " Ucap Putra pada Rose yang masih menatapnya lemas. "Aku benar-benar tidak ingin meninggalkanmu. " Ucap Rose. "Haha apa maksudmu? Kenapa? Apa ada sesuatu terjadi? " Tanya Putra. Akhirnya mau tidak mau Rose harus menceritakan semuanya kepada Putra supaya Putra tidak salah paham. Dia menceritakan semua nya setiap detailnya tanpa tertinggal sedikit pun. "Menikah? Jadi kamu datang kesini untuk memberitahuku kalau kamu akan menikah?" Ucap Putra tampak kecewa. "Aku tidak menginginkan ini, tapi aku takut, Bibi akan menganggu hidupku dan membuatku tidak bisa menemui Ibu yang bahkan belum pernah kutemui selama ini setelah mencari nya sekian lama." Jawab Rose sambil menangis. "Apa kamu percaya padaku? " Tanya Putra. Rose mengangguk. "Kamu mencintaiku? Ingin hidup bersamaku? " Lanjut Putra yang dijawab dengan Anggukan lagi oleh Rose. "Kalau begitu ikutlah caraku. " Ucap Putra. *** Sudah menunjukkan pukul 19.20 malam, Alesha sudah selesai dengan penampilannya. Malam ini dia tampak berbeda, dia tampil dengan lebih feminim. Menggunakan gaun merah muda selutut, kaki mungilnya yang dibalut dengan sepatu heels berwarna putih bening. Rambut ikalnya itu disanggulnya, sehingga menunjukkan setiap lekuk lehernya yang mulus. Kalung mungil berbuahkan bulatan cincin kecil yang dikenakan nya itu membuat lehernya menjadi semakin cantik. Dia sudah sangat puas dengan penampilan nya kali ini. Alesha menunggu Rose menjemputnya diruang tamu. "Wahh, apa kau akan pergi menggoda teman kerjamu itu?" Goda Rahel saat melewati kakaknya itu. "Tutup mulutmu. " Jawab Alesha ketus. Tiba-tiba sebuah pesan masuk dan Alesha dengan cepat membukanya. Sha, berangkatlah duluan, datanglah ketempat itu dulu. Aku akan menyusul nanti, masih ada yang harus aku selesaikan dengan Putra. Nanti kalau kamu datang duluan, Bibi akan tampak tenang karena percaya aku akan datang. Tapi kalau kamu tidak datang duluan, dia mungkin akan mencariku sekarang dan aku tidak akan bisa menyelesaikan masalah ku dengan Putra. Tunggu aku disana, nikmati dulu pestanya. Oke. Alesha menarik nafasnya berat kemudian memasukkan kembali hp nya ke dalam tasnya. "Bu, Yah aku pergi dulu. " Ucap Alesha pada Ibu dan Ayahnya yang sedang berada didapur. "Iya, jangan pulang terlalu malam. Hati hati. " Jawab Ayah. Alesha kemudian berjalan keluar pagar rumah dan memberhentikan sebuah taksi yang melintas didepan rumahnya itu. *** "Silahkan undangannya Nona. " Ucap pengawal pesta yang berada di depan pintu gedung dengan ramah. Alesha menunjukkan undangan nya dan dipersilahkan masuk kedalam. "Wahhh, apa ini benar-benar pesta manusia? Bukankah ini seperti di film film itu? Benar benar mewah, bagaimana aku bisa menghadiri pesta semewah ini? " Gumam Alesha dalam hatinya. Karena tidak mengenal siapapun, Alesha berjalan disebuah meja kosong dan mengambil secangkir minuman kemudian menikmati pestanya. "Selamat malam semua nya, selamat datang dipesta ulang tahun HK group. Kami sangat merasa terhormat atas kehadiran para tamu undangan hari ini. Saya umumkan bahwa acara ulang tahun HK group pada hari ini resmi dibuka. " Ucap seorang MC pria yang berdiri diatas panggung. Alesha yang berdiri tepat didepan panggung dapat melihat jelas setiap acara yang berlangsung. Acara demi acara berlalu, banyak dari kalangan artis papan atas mengisi acara dan berbagai pidato dari orang berpengaruh di HK group. Sesekali Alesha melirik kearah pintu dan mengecek hpnya. Melihat apakah ada kabar dari Rose. "Ini sudah jam 10, dimana anak ini sebenarnya, apa dia tidak bisa menyelesaikan masalahnya dengan cepat." Gumam Alesha dalam hati yang sudah tampak khawatir. Dari kejauhan Haykal menatap Alesha yang tampak gelisah. Haykal sendiri seperti mengerti apa yang di gelisah kan gadis itu. Ya, kehadiran sahabatnya, Haykal sendiri, walaupun tidak mengenal siapa calon istrinya itu tahu kalau Alesha sedang menunggu temannya. Karena yang dia tahu, calon istrinya adalah teman dari gadis yang berani menantangnya itu. Tak kunjung datang, akhirnya Bibi ikut tampak gelisah dan berjalan menghampiri Alesha. "Dimana Rose? Kenapa dia belum datang juga? " Tanya Bibi Anum kepada da Alesha. "Tidak tau Bi, tadi katanya dia akan segera datang tapi sampai sekarang pun aku belum mendengar kabarnya." Jawab Alesha. Kepanikan semakin menjadi jadi, acara inti sudah akan dimulai. Pengumuman tentang pernikahan akan segera diumumkan. Bibi Anum dan Tante Refa sudah tampak sangat gelisah karena ketidakhadiran calon mempelai perempuannya yang akan menjadi Bintang utama hari ini. Sedangkan Haykal, tampak santai dan bermain dengan hpnya. Merasa bimbang, Akhirnya Alesha memutuskan untuk menelepon Rose. Bukannya mendapat jawaban, Rose yang dihubungi malah tidak menjawab panggilan telepon Alesha. "Baiklah, sekarang adalah acara inti kita, acara yang ditunggu tunggu. Mari kita rayakan bersama acara malam ini dengan pengumuman penting ini. Saya akan mengumumkan bahwa presdir dari HK group akan menikah. " Ucap MC itu yang kemudian disambut dengan tepuk tangan semua tamu. Sedangkan disamping pentas, seorang wanita sedang merasa hatinya seakan terluka sedalam dalamnya. Ya, dia adalah Shakila yang juga ikut dalam pesta hari ini. Dia diundang karena merupakan model dari acara ini diselenggarakan. Dan didepan pentas, pak Ardhan menatap haru putranya itu. Dia tidak menyangka kalau putranya akan menikah. Haykal naik keatas pentas dan menundukkan kepalanya hormat. "Terima kasih atas kedatangan semua tamu undangan hari ini, saya berterima kasih kepada orang orang penting HK group juga, berkat kalian perusahaan ini bisa berada ditingkat atas sampai hari ini. Saya akan mengumumkan kepada semua nya tentang pernikahan saya yang akan diadakan secepatnya, saya juga akan menujukkan gadis yang akan menjadi istri saya. " Ucap Haykal kemudian berjalan lurus kedepan. Langkah demi langkah itu perlahan diperhatikan oleh semua orang. Tentu saja semua orang penasaran siapa sebenarnya wanita yang beruntung menikahi pria terkaya dan tampan itu. Yang membuat aneh, langkah pria itu terus lurus dan tidak berbelok, Alesha yang melihat presdir itu merasa bingung siapa yang akan di hampirinya. Sesekali Alesha melirik ke belakang melihat apakah Rose sudah datang, tetapi belum juga datang. Tapi mengapa dia berjalan lurus kedepan begini, siapa yang akan diperkenalkannya. "Kemarilah, biarkan semua orang mengenal calon istriku. " Ucap Haykal yang sudah berdiri tepat dihadapan Alesha. Alesha terdiam dan menatap ke arah lain, melihat lihat kebelakang, mencoba mencari tahu siapa yang dipanggil oleh Haykal. Dan betapa terkejutnya Alesha saat Haykal mendekatinya dan menarik tangannya untuk mendekati Haykal. Alesha dengan spontan mendorong tangan Haykal yang kemudian disambut Haykal dengan menarik paksa tangan Alesha. "Perkenalkan semuanya, hari ini aku mengumumkan kepada seluruh dunia. Wanita ini, dia lah yang kelak akan menjadi istriku. " Ucap Haykal sambil tersenyum menatap Alesha. "Aku? Aku istrimu? Kenapa?kenapa aku? Aku.. " Ucapan Alesha terhenti saat Haykal sudah mendekatkan bibirnya ketelinga Alesha. "Diamlah dan nikmari acaranya jika kamu masih mau hidup." Ucap Haykal pelan.
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN