BAB III

624 Kata
Archel melangkahkan kakinya ke luar rumah. Rumah Archel sebenarnya transparan sehingga data, bahkan tempat tersebut tidak dapat terdeteksi. Rumah Archel sebenarnya berada di pinggiran kota dekat hutan terlarang, walaupunb rumah Archel di area pinggiran kota, tetap saja keluarga Archel memasang anti radar pada rumahnya tersebut. Dan jika mereka ingin pulang ke rumah, baik Archel, Ayah, dan Ibunya hanya melewati portal khusus yang sudah mereka ciptakan sesempurna mungkin, sehingga karena hal itulah keluarga Archel dikenal di kalangan masyarakat sebagai keluarga bayangan hitam. Yang artinya, mereka selalu beribawa dengan kemampuan anti deteksi mereka, dan yang pastinya keberadaan mereka sangat sulit untuk di deteksi.   Archel keluar dari rumahnya, dan mengedipkan matanya tiga kali, sehingga terbuka sebuah portal dimensi ruang yang berbeda dalam satu waktu. Archel, Ayah, dan Ibunya memang sengaja menciptakan sebuah kontak lensa agar mempermudah urusan mereka, dan kontak lensa tersebut memang selalu terkoneksi dengan berbagai barang ciptaan mereka, sehingga kodenya hanya dengan sebuah kedipan dan sugesti dari pikiran sang pemakainya.   Setelah portal terbuka lebar, Archel mulai memasuki portal dan sekarang ia berada diantara dua gedung besar dan pastinya di pusat kota Vanxyere. Koordinat portal memang sengaja lebih di fokuskan di pusat kota, karena itu sangat mempermudah urusan keluarga Archel. Dan memang keluarga Archel selalu beraktivitas di pusat kota karena mereka adalah orang penting dan memiliki pengaruh terhadap kotanya.   Pintu portal otomatis tertutup setelah Archel melewati pembatas portal tersebut. Setelahnya Archel melihat dua gedung tinggi berada di sisi kanan dan kirinya. Serta keramaian yang ada di depan matanya, banyak penduduk kota yang pastinya sedang sibuk dengan urusan mereka masing masing, kota Vanxyere tidak menerapkan adanya kendaraan pribadi yang akan menimbulkan populasi udara. Sedari dulu, kota Vanxyere memang sudah menerapkan aturan umum seperti itu.   Jadi, di kota Vanxyere penduduknya mayoritas pejalan kaki. Selain mengurangi populasi, itu juga akan menyehatkan tubuh mereka dan pastinya bakalan lebih menikmati pemandangan kota Vanxyere. Dan juga banyak dari mereka yang menaiki sepeda, bus magnet, bahkan kereta listrik bawah tanah, hal ini juga cukup berdampak terhadap pengurangan populasi. Karena pasti sudah jelas kendaraan seperti itu tidak akan merugikan lingkungan.   Selain penerapan aturan umum tentang lingkungan, kota Vanxyere juga menerapkan aturan moral. Dimana mereka harus saling tegur sapa jika berjumpa, atau paling tidaknya tersenyum antar satu sama lain sebagai salam melalui isyarat. Hal seperti ini membuat kota Vanxyere sangat sejahtera, karena penduduknya dibiasakan untuk saling menghargai sehinggra tidak memunculkan sifat individualisme. Seperti itulah kota Vanxyere.   Archel mulai berjalan melewati gedung besar yang berada di sampingnya, lalu ia berbelok ke kiri. Sekarang, banyak dari mereka tersenyum melihat anak dari kedua orang petinggi kota Vanxyere. Dan juga banyak dari mereka yang menyapa Archel dan hanya diangguki oleh Archel, karena memang Archel tidak mengenali mereka. Dan juga ini memang sudah rutinitas kesehariannya.   Archel sebenarnya pergi ke kota untuk membeli beberapa barang yang di perlukannya dalam membuat dan merangkai beberapa alat barunya. Dan juga Ibunya menitip beberapa barang langka yang pastinya Archel bingung mencari dimana keberadaan dari barang tersebut.   Setelah Archel berjalan cukup lama untuk menghampiri toko langganannya, Archel dibuat salah fokus dengan beberapa partikel yang berbondong bondong terbang kesana kesini. Archel melihat sekeliling, tetapi tidak ada yang mengetahui keberadaan partikel tersebut. Hanya Archel yang menyadarinya karena lensa kontaknya memiliki sensorik penglihatan.   Beberapa menit sejak partikel kecil tersebut terbang seperti mencari sesuatu. Terlihat beberapa orang mulai berjalan tidak normal, dari situ Archel menyimpulkan benda tersebut adalah alat untuk hipnotis melalui suara ultrasonik dan memasuki pikiran, lalu mengubah frekuensi di dalam otak dan mensugestikan agar alam bawah sadar pikiran perlahan tertidur. Sehingga nantinya mereka mulai terhipnotis dengan pandangan yang kosong, tetapi masih tetap melakukan suatu hal.   “Ah? Ternyata bukan hipnotis biasa, ini lebih ke pengendali alam bawa sadar.” Batin Archel pada dirinya.   “Hmm... Kalian sangat menarik!” Gumam Archel masih dengan melihat keatas dan tersenyum miring.
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN