Kontes Menulis Innovel II - Girl Power
*
Suara pintu yang dibuka membuatku seketika kembali menjejak bumi. Aku memaksa berdiri walaupun kakiku tak kokoh, gemetar bagai tak bertulang. Mata kami bersirobok.
Walau aku sudah tahu apa yang akan terjadi saat memutuskan untuk memergoki mereka, tapi tetap saja hatiku hancur, remuk bagai debu.
Sepasang anak manusia itu juga terdiam, membeku, sama sepertiku.
Wajah si perempuan yang berdiri tepat dihadapanku, mendadak bagai tak dialiri darah. Sedangkan lelaki yang memeluk pundaknya mesra, tampak lebih tenang, walau aku tahu dia terkejut melihat kehadiranku di sini.
Di depan kamar hotel yang disewa oleh mereka berdua! Aku menunggu mereka keluar kamar dari empat jam lalu.
Mereka, suamiku dan perempuan yang aku tahu adalah cinta sejatinya, berasyik masyuk di kamar hotel ini.
Tidak ada sepatah kata apapun keluar dari bibirku, hanya pandangan mata terluka dan kebencian pada mereka.
Aku menghela nafas kasar, aku sudah melihat mereka dengan mata kepala sendiri. Kuputuskan untuk pergi, meninggalkan lelaki yang berstatus sebagai suami sahku.
"Reina, tunggu. Kita bicara baik-baik."
Kupegang wajah tampan suamiku, kulihat ada bekas cumbuan di leher itu. Dengan panik, dia coba tutupi, tapi percuma karena aku sudah melihatnya.
***
Ini kisah tentang istri-istri yang dilupakan oleh para suami. Tentang Reina yang harus berpura tegar menghadiri pernikahan mantan suami bersama cinta sejatinya. Tentang Reina yang tidak mampu menjadi ratu dan bertahta di hati suami.
Juga tentang Bunga yangmengalami perundungan oleh suami sendiri, bahkan dituduh berzina dengan lelaki lain, hingga menderita fisik dan mental.
Reina dan Bunga terkoneksi, keduanya sama-sama tegar dan mampu mengalahkan semua halangan untuk mendapatkan kebahagiaan. Keduanya adalah istri yang dilupakan dalam The Forgotten Wife.
*