"eh?" Angga tersenyum hambar saat sang adik mengenakan seragam petugas kebersihan rumah sakit. "Kenapa bang? Kenapa dengan penampilan Zera?" Angga menggeleng. "Tidak apa-apa hanya saja abang merasa tidak enak kepada Zera." "Santai aja kali bang. Yang penting Zera mah kerja." Senyum Zera mengembang. "Zera pergi dulu ya bang!" Angga mengangguk dan kembali tersenyum. "Apa gak sebaiknya Zera gak usah kerja saja? Biar abang aja deh yang biayaain Zera." Zera menggeleng dan menunjukkan senyum khasnya. "Gak bang! Zera seneng kok kayak gini!" "Udah gak usah melo-meloan." Tiba-tiba saja Rigel menarik pergelangan tangannya dan mengajak Zera untuk masuk meninggalkan Angga begitu saja. Membuat Zera mengerang kesal kepada Rigel. "Ini tempat lo kerja!" Rigel menunjukkan ruangannya dan seger