Zera kembali duduk diatas pagar balkon kamarnya. Meratapi nasibnya yang lagi-lagi seolah tak mengingikkan dirinya ada didunia inu, cintanya kandas. Keluarga besarnya tak menginginkan kehadirannya dan juga Zera sangat susah dalam berkomunikasi denyan orang asing,karena sifatnya yang sedikit pendiam dan tertutup meski semua orang melihat dirinya begitu ceria, namun dibalik semua itu Zera hanyalah gadis lemah yang butuh pelukan kasih sayang. "Mommy!" Gumamnya sambil memandang langit sore yang mulai menggelap. "Hei! Kamu!" Zera melihat kearah bawah balkon dan lagi-lagi nenek tua itu berusaha menggangguk ketenangannya. "Ada apa nenek?" "Kemari kau!" Teriaknya dengan tangan berkacak pinggang. Haruskah Zera memberontak? Sungguh ia tidak ingin menjadi cinderella yang selalu ditindas diru