Tak bisa dihindari

2018 Kata

“Jo, apa kamu bisa menemani aku ke rumah teman aku gak?” Saat ini Diva sedang berbicara via telepon dengan Jonathan. “Siapa teman kamu itu?” “Nara. Sudah lama aku gak ketemu sama dia.” “Maaf ya, Sayang. Bukannya aku gak mau nemenin kamu. Tapi aku ada janji sama Tegar dan teman aku yang lain. Sudah lama kami gak nongkrong bareng. Apa kamu mau ikut? Ada Dava juga disana.” Entah itu niat serius Jonathan ingin mengajak Diva atau hanya candaan. “Dava? pria yang ingin papa kamu jodohkan sama aku?” “Hem, gimana? kata kamu ‘kan dia tampan waktu itu. Meskipun lebih banyakan aku sih.” Diva hanya geleng kepala melihat betapa besarnya tingkat kepercayaan diri Jonathan. Walaupun semua itu benar. Diva juga tak akan memungkiri, kalau Jonathan itu memang tampan. Bahkan ketampanannya melebihi pria

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN