Ema menatap putri cantiknya yang terlelap itu dengan tatapan sendu. Ia menyeka keringat Amora putrinyadengan tisu yang ia ambil didalam lemari didekat kakinya. Ema mengelus kepala Amora dengan lembut. Tak lama kemudian terdengar suara Amora yang memanggil-manggil Papanya dan meminta Papanya untuk pulang. "Papa... Pulang!" ucap Amora membuat Ema menetes air matanya. Amora ingin sekali bertemu dengan Aron, tapi Ema takkan mungkin mempertemukan Aron dan Amora. Aron pasti akan menyangkal jika Amora adalah putrinya mengingat sikap angkuh Aron selama ini padanya. Beberapa hari yang lalu memang tanpa sengaja Ema memeriksa buku gambar Amora dan ia melihat gambar dirinya dan Amora. Mama, Mora dan sebuah tulisan Papa namun dicoret Amora. Amora mungkin iri melihat teman-temanya di jemput Pap