Hari telah berlalu. Setidaknya ini sudah satu minggu sejak Ethan melukis sekelompok pria di pinggir pantai dengan membawa senjata. Tapi sampai saat ini tak ada yang terjadi. Hari-hari berlalu dengan tenang untuk Tiara dan juga anak asuhnya tersebut. Padahal, sebelumnya Yuna juga sudah berpikir terlalu jauh. Mereka benar-benar khawatir ada sesuatu yang akan terjadi jika tuan mudanya melukis beberapa manusia. Apalagi saat ini terang-terangan membawa senjata. “Selamat pagi, Tuan Muda Ethan!” sapa perempuan berseragam pelayan dengan rambut yang kali ini diikat seperti ekor kuda. Ethan tak menjawab. Karena seperti biasa, anak itu hanya akan melanjutkan aktivitasnya tanpa menggubris orang yang mengajaknya bicara. “Selamat pagi, Yuna!” Tiara tersenyum menimpali sapaan tersebut. Perempuan