Ruangan ini sangat gelap dan lembap. Di sekitarnya ada banyak benda-benda berserakan, drum, tumpukan kayu, besi, dan peralatan kantor lain yang sudah tidak terpakai. Tetesan air dari langit-langit membuat genangan di beberapa titik. Lalu ditambah dengan cicit-cicit dari hewan pengerat yang menambah suram suasana di ruangan ini. Seorang pria dengan sudut bibir terluka dan juga pelipis yang lebam, terikat pada kursi di tengah ruangan sambil tak sadarkan diri. “Aaaash!” Pria tersebut merintih mulai membuka mata. Digerakkan kedua tangan, akan tetapi ia merasa terhalang dan mulai sadar dengan kondisinya. “Sial!” umpatnya sambil mencoba membanting tubuhnya sendiri. Rahangnya mengeras dan matanya tajam melirik pada sekeliling. Ia tahu sedang berada dalam bahaya. “Akhirnya kau sadarkan